|
Pemkab Jembrana membuat bak penampungan air bersih sementara dari terpal, di Desa Yehembang, untuk mencukupi kebutuhan warga yang belakangan dilanda krisis air bersih tersebut. Pantauan di lokasi, sebanyak 12 bak dibuat, yang diisi air bersih dari enam mobil tangki yang datang dua hari sekali. Karena krisis air bersih yang parah, setiap mobil pengangkut air ini datang, belasan warga sudah menunggu, dan berebutan mengambil air dari bak penampungan. Hanya dalam tempo belasan menit, air di belasan bak penampungan tersebut sudah habis diambil warga, yang mendapatkan jatah dua jerigen. "Jatah ini cukup untuk kebutuhan air minum dan memasak selama dua hari. Kami minta, pemerintah terus mengirim air seperti ini, sampai musim hujan nanti saat sumur warga mulai bisa digunakan, dan aliran dari PDAM lancar," kata Gusti Kade Suarsa. Perbekel atau Kepala Desa Yehembang, Made Semadi mengatakan, suplai air bersih dua hari sekali tersebut, sudah disesuaikan dengan kebutuhan warga. "Sementara baru ini yang bisa kami lakukan, dan sejauh ini suplai air yang dibawa mobil tangki cukup untuk seluruh warga," katanya. Karena krisis air bersih beberapa bulan terakhir, warga di Desa Yehembang khususnya di Dusun Wali, Kaleran dan Baler Bale Agung terpaksa mengambil air dari saluran irigasi, untuk kebutuhan mandi, mencuci dan memasak. Warga yang rata-rata berlangganan air dari PDAM Tirta Amertha Jati Jembrana mengeluhkan, suplai air dari perusahaan daerah tersebut macet total. Post Date : 22 September 2014 |