|
Proyek pembangunan pemipaan jaringan air bersih di wilayah terdampak erupsi Gunung Kelud di Kabupaten Malang, Jawa Timur, menjadi prioritas. Apriliyanto, Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang, mengatakan proyek pemipaan tersebut diantaranya dilakukan di Desa Pandansari dan Baturejo Kecamatan Ngantang yang merupakan wilayah terdampak Kelud cukup serius. “Dana untuk pembangunan pipanisasi tersebut diantaranya berasal dari bantuan PMI Pusat sebesar Rp3 miliar,” kata Apriliyanto di Malang, Senin (10/3/2014). Hanya saja bantuan tersebut tidak hanya untuk wilayah Ngantang, Pujon, dan Kasembon Kabupaten Malang saja, melainkan wilayah terdampak lain seperti Kabupaten Kediri dan Blitar. Pihaknya saat ini tengah menghitung berapa alokasi anggaran yang dibutuhkan untuk membangun jaringan pemipaan tersebut. Namun begitu diperkirakan pembangunannya di wilayah Ngantang, Pujon, dan Kasembon menghabiskan lebih dari Rp1 miliar. “Anggaran tersebut selanjutnya akan kami usulkan ke PMI Pusat. Harapannya bisa segera disetujui,” jelas dia. Pascaerupsi, warga secara rutin mendapatkan pasokan air bersih sebanyak 5-6 tangki setiap harinya. Pengiriman tersebut dilakukan sampai proyek pemipaan selesai dilakukan. Pengiriman air bersih dilakukan sejak 14 Februari lalu. Rendra Kresna, Bupati Malang, sebelumnya mengatakan tanggap darurat pascaerupsi diberlakukan hingga 14 Maret. Namun karena belum selesainya rehabilitasi fasilitas umum (fasum) seperti sekolah, tempat ibadah, balai desa dan jaringan pipa saluran air bersih, maka masa tangap darurat diperpanjang sebulan. “Yang terpenting kondisi rumah warga dan fasilitas umum yang ada bisa pulih terlebih dahulu,” ujarnya. Proses rehabilitasi rumah yang rusak akibat erupsi di Kecamatan Ngantang telah selesai sebanyak 1.566 unit dari total 1.713 unit. Sisanya sebanyak 146 unit ditargetkan selesai secepatnya.
Post Date : 11 Maret 2014 |