|
MAKASSAR--MIOL: Selain demam berdarah, diare juga telah menyerang sebagian penduduk Kota Makassar terutama di wilayah pemukiman padat penduduk dan lingkungan kumuh. Hingga saat ini, jumlah penderita yang meninggal dunia akibat terserang diare sebanyak 18 orang dari 1.013 kasus selama Januari hingga Agsutus 2005. Penderita diare yang masuk ke Rumah Sakit Labuang Baji Makassar sekitar empat orang dalam sehari, "umumnya mereka adalah balita," jelas Direktur RS Labuang Baji Makassar, dr Asaad Bastian di Makassar, Rabu (10/8). Pada umumnya penderita diare yang dirawat di rumah sakit umum terbesar kedua di Makassar ini disebabkan karena faktor sanitasi lingkungan, namun ada juga yang disebabkan karena kesalahan mengkonsumsi makanan. Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah penderita diare pada Januari 2005 tercatat sebanyak 142 orang, empat orang diantaranya telah meninggal dunia. Februari (121), meninggal satu orang, Maret (132), dua orang meninggal, April (96), meninggal satu orang, Mei (98), tiga orang meninggal, Juni (219), empat orang diantaranya meningal, Juli (161), meninggal tiga orang, dan Agustus sebanyak 44 kasus tanpa korban. Untuk mengantisipasi mewabahnya penyakit diare ini, Asaad berharap kepada masyarakat agar dapat menjaga lingkungan sekitar tempat tinggalnya, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah pemukiman padat penduduk. Air yang dikonsumsi sebaiknya dimasak secara matang, dan tidak terkontaminasi dengan faktor apapun, apalagi bagi masyarakat yang biasa mengambil air minum di sungai atau di sumur maupun di saluran air. Yang jelas katanya, tingkat penderita diare tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun 2004 lalu. Meski demikian, pihaknya belum mendapatkan adanya kejadian luar biasa (KLB) terkait penyakit diare ini. (Ant/OL-1) Post Date : 10 Agustus 2005 |