17 Warga Nabire Tewas Akibat Muntaber

Sumber:Koran Tempo - 09 Mei 2008
Kategori:Sanitasi

JAYAPURA -- Sebanyak 17 orang meninggal akibat terserang wabah muntaber di Kampung Idakotu dan Kampung Ekemanida, Distrik Kamuu, Kabupaten Nabire, Papua. "Peristiwa itu hanya terjadi dalam dua pekan terakhir ini," kata Petrus Agapa, Kepala Distrik Kamuu saat dihubungi Tempo kemarin.

Dia memerinci, korban tewas di Kampung Idakotu sebanyak sembilan orang, sedangkan di Kampung Ekemanida ada delapan orang. Sebelumnya, ada enam orang yang dirawat di Puskesmas Moanemani. "Lima orang di antaranya sudah dipulangkan," ujar Petrus.

Untuk menangani wabah muntaber, Petrus telah meminta bantuan pemerintah kabupaten. Bupati telah merespons permintaan tersebut. "Hari ini tim medis dari kabupaten sudah turun ke Distrik Kamuu membawa obat-obatan," ucap Petrus.

Emanuel Goo, 30 tahun, warga Nabire, mengakui pola hidup sehat di beberapa kampung di Distrik Kamuu belum begitu baik. Masyarakat pedalaman yang makanan pokoknya ubi-ubian masih terbiasa minum air sungai tanpa dimasak.

"Mungkin pola hidup seperti ini yang memicu warga mudah terkena diare," ujar Emanuel kepada Tempo via telepon. Ditambah lagi, kata dia, tenaga medis di pedalaman masih kurang, termasuk di Puskesmas Moenamani di Distrik Kamuu.

Hal itu dibenarkan Petrus. Menurut dia, Kampung Ekemanida dihuni oleh lebih dari 100 kepala keluarga (KK), sedangkan di Kampung Idakotu sekitar 80 KK. Letak geografis Distrik Kamuu dari ibu kota Kabupaten Nabire terkadang menjadi kendala, sebab distrik itu masuk kategori wilayah terisolasi.

Untuk mencapai Distrik Kamuu bisa melewati dua jalur transportasi, yakni lewat udara dengan pesawat kecil dan lewat darat dengan mobil. Jarak tempuhnya 10 jam dari Kabupaten Nabire. Itu kalau cuacanya baik dan jembatan atau jalannya tak rusak. "Kalau jalan rusak, waktu tempuh bisa dua hari dua malam," ujarnya. Cunding Levi



Post Date : 09 Mei 2008