|
TANGERANG -- Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga Kabupaten Tangerang Dedi Sutardi mengungkapkan banjir yang terjadi di sejumlah titik di wilayahnya disebabkan meluapnya 17 sungai yang ada. "Sungai-sungai itu rawan meluap dan menyebabkan banjir," katanya kemarin di Tangerang. Menurut Dedi, dari 17 sungai itu, enam sungai yang paling hebat jika meluap sehingga menyebabkan banjir dan merendam kawasan di sejumlah kecamatan. Enam sungai itu adalah Sungai Cisadane, Cimanceri, Cidurian, Pasilian, Angke, dan Ciputat. Sedangkan yang rawan meluap adalah Cirarab dan Sarua. Pemerintah Kabupaten Tangerang mewaspadai ratusan titik banjir yang tersebar di 17 kecamatan dari 36 kecamatan yang ada di wilayah itu (Koran Tempo, 30 Oktober). Terkait tindak penanggulangan banjir dan antisipasi atas meluapnya sungai-sungai itu, menurut Dedi, Pemerintah Kabupaten Tangerang telah menyiapkan jurus konservasi tujuh situ melalui anggaran pendapatan dan belanja negara Rp 56 miliar. Dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah perubahan 2008 disiapkan dana Rp 2 miliar untuk perbaikan dan pembangunan sejumlah infrastruktur saluran air sungai seperti pembangunan turab di Kali Ciputat dan Kali Sarua. Juga pembangunan turab dan normalisasi aliran sungai di sekitar perumahan, seperti Villa Regency Bintaro, sebesar Rp 350 juta, Pondok Kacang Rp 300 juta, dan Pondok Maharta Rp 400 juta. Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga memprediksi potensi kerugian yang diakibatkan banjir di wilayah Kabupaten Tangerang tahun ini mencapai Rp 13,2 miliar. "Kerugian yang dialami meliputi kerusakan sarana dan prasarana termasuk infrastruktur jalan akibat musibah banjir," kata Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga Kabupaten Tangerang Yulianto. Yulianto mengatakan, potensi kerugian akibat musibah banjir tersebut diperkirakan menurut data sekunder hasil survei dan informasi yang diterima dinas terkait dari setiap kecamatan. Data survei tersebut menunjukkan potensi kerugian terbesar yang disebabkan banjir ialah di wilayah Gelam Jaya dan Sindang Sono, Kecamatan Pasar Kemis, senilai Rp 4,5 miliar akibat meluapnya Cirarab. Saat itu ketinggian air mencapai dua meter dan masa surut genangan mencapai 14 hari. Menurut Yulianto, potensi kerusakan yang disebabkan genangan air pada musim penghujan, antara lain, ruas jalan, permukiman, sawah, tambak, serta sejumlah fungsi lahan lainnya. Ketinggian air di daerah rawan banjir di Kabupaten Tangerang berkisar 0,5 hingga 1,5 meter. Mayoritas daerah yang terkena banjir selama musim hujan berada dekat aliran sungai yang kapasitas airnya rendah sehingga terjadi luapan, seperti Kali Cidurian, Cimanceuri, Cipangeran, Cileuleus, Cipasilian, Ciwaliwis, dan lain-lain. Lis Y| Joniansyah Post Date : 31 Oktober 2008 |