|
Bekasi, Kompas - Sebanyak 17 kecamatan dari 23 kecamatan di Kabupaten Bekasi kini dalam kondisi Siaga I banjir. Di sisi lain, banjir yang melanda sebagian wilayah Kota Bekasi, Senin (5/2), mulai surut. Selain terkena dampak luapan Kali Bekasi, sejumlah kecamatan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, itu terancam banjir akibat luapan Sungai Citarum. Luapan itu terjadi sejak Minggu malam. Jalan negara di sepanjang wilayah Kedungwaringin dilaporkan terendam luapan Sungai Citarum. Karena itu, pengendara sepeda motor dari Bekasi ke Karawang atau sebaliknya, Senin, diizinkan memakai jalan tol. Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi Herry Koesaeri mengatakan, air Sungai Citarum melewati tanggul. Limpasan air sungai itu menggenangi sawah di sejumlah kecamatan yang dilalui alirannya. Herry mengakui, sedikitnya 11.000 hektar sawah di lima kecamatan di kabupaten itu terendam air sejak Minggu. Aliran Sungai Citarum melintasi Kecamatan Kedungwaringin, Pebayuran, Sukakarya, Cabangbungin, hingga Muaragembong dan bermuara di Laut Jawa. Tahun 2006, luapan Sungai Citarum dan Kali Ciherang mengakibatkan enam kecamatan terendam air. Sementara itu, di Kota Bekasi, korban banjir berangsur-angsur kembali ke rumah masing-masing. Di sejumlah lokasi, seperti di Perumahan Pondok Gede Permai, Kecamatan Jatiasih, dan Perumahan Harapan Baru, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Bekasi Barat, memang masih terendam air, tetapi tinggi genangan semakin surut. Di Bekasi Barat, kemarin, warga Kompleks Duta Kranji terlihat sibuk membersihkan rumah dan barang-barang setelah lebih dari tiga hari terendam air. Genangan di kompleks perumahan ini tinggal sebetis. Jumat lalu, kompleks ini terendam air setinggi 1,5 meter. Banjir juga merusakkan jalur kereta api di Kranji. (COK) Post Date : 06 Februari 2007 |