|
PURWOREJO - Sebagaimana sering terjadi, pada musim kering ini sebagian wilayah Purworejo terancam kekurangan air bersih. Sebaliknya, pada musim penghujan banyak desa yang kebanjiran akibat kiriman air bah dari daerah di bagian atas. Pemetaan Kantor Kesbanglinmas, kemarau pada tahun ini paling sedikit 17.907 keluarga yang terancam kekurangan air bersih. Menurut keterangan Kepala Kesbanglinmas Drs Sunarto, warga yang terancam kekurangan air bersih itu 52.354 orang. Dia menyebutkan, warga yang rawan air bersih itu tersebar pada 66 desa di sembilan kecamatan. ''Desa-desa itu hampir setiap musim kemarau selalu kekurangan air bersih,'' ujarnya. Tujuh Tangki Kendati kemarau kali ini masih diselingi hujan, sudah banyak warga yang kekurangan air bersih. Karena itu, ungkap Sunarto, sejak beberapa hari terakhir ini sebagian warga di daerah rawan kekeringan itu sudah mendapat kiriman air bersih dari Badan Koordinator Lintas (Bakorlin) Jawa Tengah yang disalurkan lewat petugas Kesbanglinmas setempat. Menurut rencana, pengiriman air bersih dilakukan hingga musim hujan mendatang saat kebutuhan air bersih sudah dapat tercukupi. Hingga kemarin, desa-desa yang sudah mendapat pengedropan air bersih, antara lain Donorati, Sudimoro, Sidorejo, dan Brenggong di Kecamatan Purworejo yang mendapat tujuh tangki masing-masing berisi 5.000 liter. Desa Wanurojo di Kecamatan Kemiri memperoleh tiga tangki sedangkan Desa Rowodadi di Kecamatan Grabag dua tangki. Dia menyebutkan, untuk mencukupi kebutuhan air bersih bagi masyarakat pihaknya menyediakan 204 tangki bantuan dari Gubernur. Menurut keterangan dia, bantuan itu diperoleh melalui pos dana tanggap darurat bencana alam. Jika dari persediaan itu ternyata masih kurang, ujar dia, dapat menggunakan Dana Tanggap Darurat APBD Purworejo. (yon-55j) Post Date : 21 September 2005 |