|
[JAKARTA] Memasuki musim hujan, Pemprov DKI Jakarta berjanji akan mengeruk 16 sungai di Jakarta untuk mengantisipasi bencana banjir bandang yang kerap terjadi selama beberapa tahun terakhir. Wakil Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Budi Widiantoro mengatakan, dalam satu dua hari ke depan, pihaknya akan mengumumkan pemenang lelang untuk pengerukan tersebut. "Setelah diumumkan pemenang, ada lima hari masa sanggah dan 14 hari penyiapan jaminan proyek. Akhir bulan pengerukan dimulai," katanya ketika ditemui di Balai Kota Jakarta, Kamis (9/10). Pelaksanaan pengerukan kali disebutnya berlangsung selama 1,5 bulan sehingga pertengahan Desember diharapkan kali-kali yang mengalir di Jakarta telah dapat berfungsi untuk meminimalisasi banjir tahunan yang melanda Jakarta. Dinas PU DKI mengalokasikan anggaran daerah sebesar Rp 16 miliar untuk keperluan pengerukan kali tahun ini. Dana sebanyak itu akan digunakan mengeruk 16 kali di dalam kota sepanjang 41,3 kilometer. Kali yang akan Dikeruk Dinas PU DKI tahun 2008 adalah Kali Cakung Lama, Kali Saluran Warung Jengkol, Kali Petukangan, Kali Saluran Sentra Primer Timur, Kali Cakung, Kali Banglio, Kali Lagoa Kamal, Kali Utan Kayu, Kali Sentiong Salemba, Kali Cililitan Besar, Kali Taman Sari, Kali Apuran Bawah, Kali Apuran Atas, Kali Semanan, Kali Grogol, dan Kali Krukut. 99 Titik Rawan Sementara itu, untuk mengantisipasi banjir yang biasanya terjadi sejak bulan Desember hingga Februari, Dinas Bintal Kesos dan Satkorlak mulai menyiapkan peralatan penanggulangan bencana. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto mengatakan, terkait hal itu pihaknya telah memberi instruksi untuk melakukan persiapan dan pengawasan terhadap 99 titik rawan banjir di seluruh Jakarta. "Sebagaimana tahun lalu, diinstruksikan bahwa nanti, beberapa waktu lagi terlihat mendung tebal dan diprediksikan terjadi banjir. Maka Bintal Kesos dan Satlak agar segera gelar tenda dan siapkan alat bantu. Harapan saya agar masyarakat mau masuk tenda yang sudah disiapkan, jangan tidur di emperan toko dan jalan-jalan," papar Wagub. Andri, warga Matraman, Jakarta Timur, menyambut baik rencana Pemprov DKI Jakarta itu. Namun, ia ragu rencana itu akan terealisasi. "Mental aparat Pemprov DKI apalagi kontraktornya sangat buruk. Banyak proyek digelembungkan dan hasilnya sangat jauh dari harapan. Kalau Gubernur dan Wakil Gubernur ingin proyek itu sukses, umumkan siapa pemenang tender dan beri kesempatan kepada masyarakat mengawasi mereka," katanya. Ibu Indri, warga Cawang, Jakarta Timur, mengatakan, Pemprov DKI selama ini suka berjanji. "Kami mak sudah muak dengan janji-janji itu. Kami butuh bukti," katanya. [Ant/L-8/Y-4] Post Date : 10 Oktober 2008 |