Kementrian Pekerjaan Umum (PU) menganggarkan Rp3 triliun untuk sanitasi.
Program tersebut akan dilakukan rutin setiap tahunnya.
"Untuk
2013, lebih dari Rp3 triliun untuk perbaikan sanitasi di Indonesia. Dan itu
akan berlanjut terus. Tetapi untuk menangani sanitasi tidak hanya di PU tetapi
di Pemda," ungkap Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto, kepada
wartawan seusai acara Jambore Sanitasi 2013 di Hotel Mercure Ancol, Jakarta,
Senin (24/6/2013).
Djoko
menambahkan, untuk target pembangunan sanitasi, pihaknya tetap akan lakukan
hingga mencapai 100 persen.
"Tidak
ada batasnya, harus bangun terus, karena pada saaat nanti sanitasi sudah 100
persen masih harus dijaga karena pola berpikir,sifat masyarakat tentang
sanitasi harus dijaga terus," jelas Djoko.
Menurut
Djoko, semua alat sanitasi sudah ada di Indonesia, tetapi lingkupnya belum bisa
melayani seluruh masyarakat indonesia. "Saat ini coverage nya yang bisa
dilayani baru 55 persen, menurut MDGS di 2015 itu harus 62 persen tapi
cita-cita kita 100 persen," tegasnya.
"Kita
juga mengajari masyarakat untuk sanitasi. Untuk pengelolaan sampah yang baik,
dan limbah rumah tangga, kita buatkan etalasi yang baik. Limbah drainase
persampahan di-manage dengan baik," sambungnya.
Djoko
meminta, agar masyarakat jangan mencemari air sungai. Karena apabila jadi
limbah cair dan limbah padat seperti sampah juga menjadi air minum.
"Jangan
cemari air, kalau sudah masuk di air itu susah. Jangan sampai sampah jangan
dibuang ke sana. Agar dikumpulkan sampah itu dan jangan kotori sungai. Kalau
begitu cost-nya besar. Kalau normal airnya menjadi bersih antara
Rp2.000-Rp3.000 per meter kubik. Kalau itu bisa 3 kali lipatnya apaalgi sudah
jadi lumpur," pungkasnya.
Post Date : 24 Juni 2013
|