Majalah Percik Yunior " Bersiap Untuk Masa Depan Yang Indah"

Halo Sahabat Percik, pernahkah kalian membayangkan apa yang terjadi di masa depan? Apakah masa depan menjadi lebih indah? Apakah kota dihiasi dengan banyak gedung tinggi? Apakah semakin banyak robot canggih di masa depan?

Semuanya bisa terwujud tergantung dari peran kita sebagai anak-anak bangsa. Ayo, kita menjadi anak-anak yang memulai perubahan, diawali dengan menjaga kebersihan lingkungan dari saat ini. Bila kita dan lingkungan sehat dan bersih, kita bisa melakukan dan membuat apapun. Kita juga bisa menjadi penemu alat-alat canggih untuk masa depan. Keren ya, sahabat!

Anak hebat itu adalah anak yang peduli terhadap lingkungan, seperti tutup keran air sewaktu kamu menggosok gigi, air yang terus mengalir akan terbuang sia-sia; matikan lampu pada pagi dan siang hari, dan matikan tv jika tidak ditonton; habiskan makananmu, karena sisa makanan bisa menumpuk sampah; mengurangi sampah plastik dengan membawa tas belanja sendiri; daur ulang botol ataupun kaleng bekas menjadi tempat pensil atau mainan baru yang indah, dan membuang sampah pada tempatnya. “Jika kita melakukan kebiasaan di atas, maka kita adalah anak yang hebat, penyelamat lingkungan yang dibutuhkan oleh bumi ini”.

Di akhir rubrik dipaparkan cerita menarik mengenai Toki. Toki adalah kotoran yang baik, tetapi akan menjadi buruk apabila tidak diolah dengan benar. Sahabat Percik mari kita baca cara pengolahan kotoran yang benar supaya tidak membuat sakit dan merusak lingkungan Toki yang dihasilkan, disalurkan ke tangki septik atau sistem pengolahan lain untuk rumah tangga, kantor, dan lain-lain; Toki diolah terpisah menjadi air bersih dan lumpur tinja; Lumpur tinja disedot dengan mobil tinja untuk dibawa ke IPLT (Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja); di IPLT Toki diolah lagi menjadi aman untuk dibuang ke lingkungan menjadi air yang bersih dan kompos dari lumpur tinja. Begitu ya sahabat pastikan proses pengolahan Toki di rumah kalian melalui proses pengolahan yang benar, sehingga tidak akan mencemari lingkungan.

Post Date : 19 Januari 2016