Sekitar 20 persen atau sekitar 440 ribu jiwa dari sekitar 2,2 juta jiwa
penduduk Kabupaten Cianjur disinyalir belum memiliki tempat mandi cuci kakus
(MCK) yang representatif.
Akibatnya, masih banyak warga yang memanfaatkan
aliran sungai untuk memenuhi kebutuhan konsumsi air sehari-hari.
Kepala Dinas Tata Ruang dan Permukiman (Distarkim)
Kabupaten Cianjur Yoni Raleda mengatakan, MCK menjadi masalah krusial yang
harus menjadi solusi Pemkab Cianjur.
"Untuk memenuhi kebutuhan MCK, setiap tahun
kita mengalokasikan anggaran sekitar Rp1 miliar. Namun, anggaran tersebut hanya
mencukupi kebutuhan MCK yang diajukan masyarakat," ujar Yoni, Kamis
(13/2/2014).
Dia menjelaskan, ajuan tersebut berasal dari hasil
musyawarah rencana pembangunan (Musrembang) yang mengusulkan setiap tahunnya
dibangun dua MCK di masing-masing kecamatan.
"Berarti setiap tahun kita hanya bisa
membangun 64 unit MCK. Padahal kebutuhan masih sangat banyak," kata Yoni.
Alokasi anggaran berasal dari APBD kabupaten serta
bantuan dari pemerintah pusat. Bantuan program pun hitungannya bukan per rumah
tangga, tapi wilayah.
"Kebanyakan yang belum memiliki fasilitas MCK
itu berada di wilayah Cianjur selatan. Masyarakat masih memilih menggunakan
sungai untuk MCK," tambahnya.
Saat ini Dinas Tarkim tengah menjalankan program
pembangunan MCK plus. Program tersebut tidak hanya menyediakan MCK saja, tapi
juga kebutuhan air bersih.
"Untuk menjalankan program ini kita
menggandeng pesantren-pesantren. Program ini masih mengandalkan dana alokasi
khusus (DAK)," ujarnya.
Di Desa Sindangjaya Kecamatan Ciranjang, sebagian
masyarakatnya masih mengandalkan sungai untuk memenuhi kebutuhan MCK. Kepala
Seksi Ekonomi dan Pembangunan Desa Sindangjaya Adi Supriadi mengaku, minimnya
fasilitas MCK membuat sebagian warga di wilayahnya masih membuang air di aliran
sungai.
"Masih banyak keluarga di desa ini yang tidak
memiliki MCK sendiri sehingga masih ada yang terbiasa dengan pola hidup
membuang air besar di sungai," kata Adi.
Dengan kondisi tersebut, Adi berharap pemerintah
bisa membangun fasilitas MCK untuk memenuhi kebutuhan warga.
"Kebutuhan fasilitas MCK telah beberapa kali
diajukan kepada pemerintah, namun tidak pernah ada realisasi. Bahkan sudah
dibuatkan proposal untuk dana aspirasi. Tapi hasilnya belum ada hingga saat
ini," jelasnya
Post Date : 13 Februari 2014
|