150 Ton Sampah di Bogor Tak Tertampung

Sumber:Republika - 13 Januari 2012
Kategori:Sampah Luar Jakarta
BOGOR  - Sampah di Kota Bogor tidak tertangani seluruhnya. Setiap harinya, sebesar 30 persen sampah atau sekitar 150 ton tidak terangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) Galuga di Kampung Lalamping, Desa Galuga, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 
 
Kepala Bidang Pembinaan dan Pengolahan Sampah Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Bogor Deni Susanto mengatakan, volume rata-rata sampah yang dihasilkan Kota Bogor mencapai 2.100 meter kubik per hari atau setara 500 ton pada 2011. Pemkot Bogor sebenarnya sudah memperluas TPA Galuga dari 16 hektare menjadi 21 hektare. "Sejauh ini baru 70,1 persen yang terlayani," kata Deni, Kamis (12/1).
 
Untuk mengurangi volume sampah yang tidak tertampung itu, Pemkot Bogor mendirikan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di enam lokasi yang tersebar di tiap kecamatan. Yaitu, di Kelurahan Kertamaya, Kelurahan Mulyaharja, Kelurahan Ciparigi, UPT Rusunawa, Perumahan Griya Katulampa, dan Perumahan Mutiara Bogor Raya. 
 
Setiap TPST dapat menampung sampah lokal sebanyak 8,2 meter kubik per hari. Keberadaan TPST ini akan menaikkan persentase ketertampungan menjadi 70,26 persen. Angka tersebut memang belum signifikan. "Memang belum bisa menyumbang banyak. Tapi, ke depan kapasitasnya bisa dimaksimalkan jadi 20 meter kubik dari tiap TPST," kata Dani.
 
Apalagi, pengolahan sampah ini dapat memberikan nilai ekonomis kepada masyarakat.Dani mengatakan, masing-masing TPST akan mengolah sampah dari kelurahan setempat. "Sampah plastik diolah jadi biji plastik, kalau sampah organik diolah jadi kompos," ujar dia. 
 
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Bogor Daud Nedo Darenoh mengatakan, persoalan sampah ini memang harus segera ditemukan solusinya. Sebab, produksi sampah di Bogor meningkat setiap tahunnya.
 
Pada 2012, Daud memprediksi produksi sampah di Kota Bogor akan naik menjadi 2.447 meter kubik per hari. Selain pemerintah, ia mengatakan, masyarakat juga harusberpartisipasi dalam pengelolaan sampah. "Pemerintah hanya sebagai regulator," kata dia. 
 
Pemkot Bogor kerap menemui masalah untuk membuang sampahnya. Proses pembangunan tempat pembuangan akhir  (TPA) Nambo di Desa Nambo, Kecamatan Klapanungga, Boor, Jawa Barat, masih tersendat. Pembangunan tempat pengolahan dan pemrosesan akhir sampah (TPPAS) Kayumanis juga terhambat  warga yang khawatir oleh dampak lingkungan. c41


Post Date : 13 Januari 2012