BANJIR yang melanda Kabupaten Wajo dalam beberapa pekan terakhir masih berlanjut. Hingga saat ini tercatat 15 sekolah di Kecamatan Tempe itu masih terendam banjir dan mengakibatkan aktivitas belajar-mengajar terhenti.
Seperti terlihat di SD 17 dan SMP Satu Atap Kelurahan Laelo, Kecamatan Tempe. Banjir di wilayah itu masih setinggi dua meter masih merendam tiga ruang kelas di lantai bawah sekolah dasar tersebut. Sementara di ruang SMP, air hanya menggenangi bagian lantai karena bangunannya lebih tinggi. Kedua bangunan sekolah ini berbentuk rumah panggung.
Kepala SD 17 dan SMP Satu Atap Abdul Salam mengatakan, akibat tidak berfungsinya tiga ruang kelas, terpaksa siswanya menumpang di kelas lain.“Siswa kelas I dan kelas IV digabung dalam satu ruangan, kelas II dengan V, sisanya menggunakan ruang kantor di lantai atas,” paparnya. Menurut dia, kondisi tersebut mengakibatkan proses belajarmengajar tidak efektif. Pasalnya, kehadiran siswa dan guru juga menurun.“
Kami berencana meliburkan siswa untuk menghindari bahaya akibat banjir,”ujarnya. Berdasarkan data dihimpun dari Dinas Pendidikan setempat, banjir merendam 14 SD dan satu TK di Kelurahan Taddaopu Kecamatan Tempe. Sebelumnya tercatat sejumlah sekolah di kecamatan lain juga ikut terendam, di antaranya delapan SD di Kecamatan Sabangparu dan dua gedung SD di Kecamatan Tanasitolo. Sementara itu, gedung SMP yang terendam banjir, yakni SMP 7 Satu Atap dan SMP 2 Sabangparu.
Dari pantauan, di TK Aisiyah Taddaopu Kecamatan Tempe,meski sekolah diliburkan, sejumlah guru tetap hadir di posko yang telah disiapkan untuk menerima pendaftaran bagi orang tua murid yang ingin menyekolahkan anaknya di sekolah berbasis islam itu. Bupati Wajo Andi Burhanuddin Unru kepada sejumlah wartawan membenarkan bahwa masih ada sejumlah sekolah yang masih terendam.
Namun orang nomor satu di Wajo ini membantah air yang merendam di sejumlah wilayah itu adalah banjir.“Hanya genangan air hujan dan kiriman dari beberapa daerah yang ada di sekitar Wajo,”ungkapnya. Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Sosial,Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Wajo, jumlah korban banjir yang telah didata dan diberi bantuan sebanyak 20.123 orang. Bantuan sembako yang diberikan sebanyak 18.251 paket, 9.536 batang bambu, dan gula pasir sebanyak 8.559 paket. (abdullah nicolha)
Post Date : 29 Juli 2010
|