Program Sanitasi Perkotaan
Berbasis Masyarakat (PSBM) pada 2014 dimulai di 432 lokasi dengan nilai program
Rp151,2 miliar dengan mendapat pendanaan antara lain dari Bank Pembangunan Asia
(ADB).
"Program ini
bertujuan untuk meningkatkan pelayanan sanitasi dan perilaku sehat, sebagai
upaya mencapai sasaran pembangunan milenium (MDGs). Upaya ini dilakukan melalui
pelayanan sanitasi berbasis masyarakat," kata Direktur Pengembangan
Penyehatan Lingkungan Permukiman Kementerian Pekerjaan Umum, Djoko Mursito,
dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA, di Jakarta, Jumat.
Program yang didanai ADB itu memiliki kegiatan
untuk mengatasi permasalahan sanitasi masyarakat dengan cara memberikan bantuan
langsung masyarakat (BLM) khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Program itu, pada 2014 ini, akan dikerjakan di 34
kabupaten/kota di lima provinsi yang telah memiliki Strategi Sanitasi Kota
(SSK).
"Melalui proses pemberdayaan dengan
peningkatan kapasitas serta pemberian dana BLM sebagai stimulan, diharapkan
akan mendorong masyarakat untuk menyusun program yang sesuai dengan potensi dan
kebutuhan masyarakat dalam masalah sanitasi," kata Djoko.
Kabupaten/kota calon penerima manfaat, tambah
Djoko, harus memiliki lokasi kelurahan yang telah menerima dana BLM sebanyak minimal satu kali siklus dalam program PNPM Mandiri Perkotaan.
Sementara itu, Bank Pembangunan Asia (ADB) mengatakan strategi jangka
panjang yang akan didorong adalah mendukung proyek yang mempromosikan
pertumbuhan inklusif. Pertumbuhan inklusif yaitu pertumbuhan yang memiliki
basis luas, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.
"Pada kerangka strategis jangka panjang ADB (Strategi 2020), mengenali
pentingnya peran lingkungan yang berkelanjutan dalam pengentasan kemiskinan dan
pertumbuhan inklusif," kata Direktur untuk Lingkungan dan Perlindungan
ADB, Nessim Ahmad.
Merujuk laporan ADB bertajuk "Berinvestasi diAsia-Pasifik", menunjukkan bahwa dalam kurun 2011-2012, ADB
telah menyetujui proyek bernilai 43 miliar dolar AS guna membantu menciptakan
dan memperluas kesempatan ekonomi di Asia-Pasifik. Hal itu dilakukan sambil
memperhatikan dampak sosio-ekonomi dan lingkungan.
Pada periode yang sama, ADB juga menyetujui 112
proyek dengan fokus keberlanjutan lingkungan dengan total lebih dari 13 miliar
dolar AS. Termasuk di dalamnya sejumlah 4,4 miliar dolar AS untuk inisiatif
terkait penyediaan kapasitas energi yang dapat diperbaharui di sepanjang
kawasan tersebut.
Post Date : 24 Januari 2014
|