|
PEKANBARU — ERG Bierun, produsen folium asal Polandia Selatan mencari mitra perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan sampah di Riau untuk bekerja sama membangun tempat pengelolaan sampah di Provinsi Riau. President of ERG Bierun Tomasz Bugaj mengatakan sebagai salah satu perusahaan terbesar di Polandia, perusahaannya memproduksi folium untuk digunakan di berbagai industri pembangunan, pertanian, dan khususnya untuk packaging industri. “Bila memungkinkan, kami juga ingin berkunjung ke tempat segregasi limbah di sini [Riau] dan kami ingin bermitra dengan perusahaan lokal untuk membangun tempat pengolahan sampah,” ujarnya dalam Business Forum Indonesia-Polandia, hari ini. Menurutnya, untuk pembangunan tempat pengolahan sampah tersebut membutuhkan investasi sekitar 6 juta Euro. Dengan bantuan mesin khusus, jelasnya, sampah-sampah tersebut akan dipisahkan sesuai jenisnya, sehingga bisa diolah menjadi produk lainnya. Director of ERG Bierun Grzegorz Sosna menambahkan pimpinan perusahaannya juga mencari mitra kerja sama untuk investasi pada garis recycling sampah, khususnya recycling plastic granulate untuk produksi folium. “Untuk bahan bakunya, diperkirakan butuh sampah sekitar 1,5 ton per jam untuk satu garis produksi. Kami akan membantu masyarakat Riau untuk mengolah sampah di sini,” ujarnya. Dia memaparkan selama ini ERG Bierun memproduksi 9.000 ton folium untuk industri pertanian, 50.000 ton folium untuk industri pembangunan, 8.000 ton folium untuk industri makanan, dan 6.000 ton folium untuk kebutuhan industri lainnya. Muhammad Yusuf, Direktur PT Graha Persada Pacifik, perusahaan bongkar muat yang berlokasi di Dumai mengungkapkan peluang investasi ERG Bierun di Dumai sangat besar, mengingat kebutuhan folium untuk berbagai industri di wilayah tersebut juga cukup banyak. Sebagai contoh, imbuhnya, untuk pupuk curah yang dibongkar melalui pelabuhan Dumai membutuhkan plastik kemasan hingga beribu-ribu lembar. Setiap tahunnya, lanjutnya, kebutuhan pupuk di Riau paling sedikit sekitar 1 juta ton, dan sebagian besar diolah di Dumai. “Pupuk curah yang masuk ke Pelabuhan Dumai itu menggunakan karung plastik yang sangat banyak. Jadi kalau mereka mau membuat pabrik pengolahan plastik, di Dumai ini sangat ideal untuk berinvestasi,” ujarnya. Direktur Eksekutif Kadin Provinsi Riau Muhammad Herwan mengatakan kedatangan calon investor asal Polandia tersebut menunjukkan keseriusan mereka ingin berinvestasi dan bekerja sama dengan pengusaha Riau secara business to business. “Mereka sudah mengatakan tidak mau melibatkan pemerintah dulu karena kerja samanya b to b di industri hilir kelapa sawit, termasuk limbahnya, seperti pengolahan sampah,” ujarnya. Khusus untuk pengolahan sampah, jelas Herwan, perusahaan ERG Bierun ingin investasi penuh sebesar 6 juta Euro untuk mesin, peralatan,teknologi, dan lainnya. Sementara itu, kontribusi pengusaha lokal diharapkan dalam hal operasional dan segala sesuatunya yang berhubungan dengan pemerintah daerah. (nurbaiti) Post Date : 01 Maret 2013 |