|
JAKARTA, KOMPAS — Minimnya daya angkut truk sampah membuat tempat pembuangan sampah sementara di sejumlah titik nyaris tak pernah kosong dari timbunan sampah. Di TPS Kalianyar dan TPS Jalan Hanura Raya, Kelurahan Tanah Sareal, Jakarta Barat, sampah menumpuk hingga 3 meter. Petugas TPS, Karyo (43), akhir pekan lalu, menuturkan, setiap hari empat truk masing-masing berkapasitas 12 ton mengangkut sampah di TPS seluas 30 meter persegi itu. ”Dibutuhkan dua truk lagi untuk membersihkan 24 ton sampah sisanya,” ujarnya. Karyo mengatakan, sampah di TPS tak hanya berasal dari Tanah Sareal, tetapi juga dari Kelurahan Tamansari. Separuh sampah berasal dari industri rumahan garmen berupa timbunan kain perca, sementara selebihnya adalah sampah rumah tangga. Ratusan pemulung di sekitar TPS sedikit mengurangi timbunan sampah. Slamet (40), pemulung, setiap hari mengumpulkan sekarung sampah plastik. Ia lalu menjualnya ke pengepul. Zulfi (22), petugas TPS Kalianyar, mengatakan, sampah yang tidak terangkut mencapai 12 ton per hari. ”Tiap hari ada empat truk mengangkut sampah, dua truk pagi, dua truk malam. Masih ada sisa 12 ton sampah tidak terangkut,” ujar Zulfi. Sebagian timbunan sampah masuk ke area Stasiun Duri. Selain itu, masih banyak juga warga yang membuang sampah di pinggir jalan. Camat Tambora Yunus Burhan memaklumi soal sampah di TPS Kalianyar dan Tanah Sereal. ”Penduduknya sangat padat, begitu pula industri rumahan dan pasar tradisional. Sementara lahan tak bertambah sehingga tidak mungkin ada perluasan lahan TPS,” katanya. Ubah manajemen Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan kegeramannya karena ada 10.721 petugas kebersihan, tetapi Jakarta tidak pernah bersih. Dia menuntut Dinas Kebersihan DKI Jakarta untuk mengubah manajemen pengelolaan sampah, dari pembayaran per tonase menjadi pembayaran dengan kriteria kebersihan. ”Saya minta 10.721 orang ini jelas bekerja di mana, jam berapa, dan seberapa bersih dia bekerja. Dia harus bekerja berdasarkan kinerja. Jakarta harus bersih,” kata Basuki. Dinas Kebersihan DKI Jakarta berencana membangun dua TPS terpadu di Tegal Alur, Jakarta Barat, masing-masing seluas 6,7 hektar dan 1,6 hektar. Pekan lalu, Dinas Kebersihan DKI Jakarta juga telah menerima 20 TPST 3R (reduce, reuse, recycle) dari Satuan Kerja Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Jabodetabek Kementerian Pekerjaan Umum. Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Saptastri Ediningtyas mengatakan, kapasitas 20 TPST itu mencapai 170 ton per hari. Namun, kapasitas produksi aktualnya masih di bawah angka tersebut. ”Tahun ini dibangun tiga unit TPST, yaitu di Jatipulo, Kebon Pala, dan Palmerah,” ujar Saptastri. (WIN/FRO) Post Date : 12 Mei 2014 |