|
TEGAL- Sebanyak 15 kelurahan dari 27 kelurahan di Kota Tegal membutuhkan air bersih. Kelurahan tersebut tersebar di wilayah Kecamatan Margadana dan Tegal Selatan. Warga mengharapkan Pemkot merealisasi dan mengaktifkan kembali jaringan pipa PDAM yang mangkrak 10 tahun lebih. Hal itu kemarin disampaikan anggota DPRD asal Margadana, Supardi yang telah menerima keluhan warga. Dia mengatakan, menjelang musim kemarau warga cemas akan kesulitan memperoleh air bersih. "Memang, ada jaringan pipa di sana. Namun, lebih dari 10 tahun ini mangkrak. Dulu sempat berfungsi ketika uji coba sekitar tahun 1995," urainya. Dia yang juga ketua Fraksi PDI-P itu mengatakan, selama ini untuk memenuhi kebutuhan air minum, warga harus membeli air Rp 600/jerigen. "Untuk mandi dan cuci mengandalkan air sumur," ujarnya. Menurut dia, delapan kelurahan di Kecamatan Margadana belum ada yang teraliri air PDAM. Pihaknya berharap sebelum musim kemarau tiba, air PDAM sudah bisa menjangkau wilayah paling barat Kota Tegal tersebut. Selain itu, ungkap dia, tujuh kelurahan di wilayah Kecamatan Tegal Selatan mengalami nasib yang sama. Direktur PDAM Hendri Purwanto ketika diminta konfirmasi mengakui, kedua wilayah tersebut belum terjangkau distribusi air. Itu terjadi karena tekanan air dari menara minim. "Karena tekanan rendah maka air tidak mampu menjangkau kedua daerah tersebut," paparnya. Pada 2006, Pemkot berencana menganggarkan Rp 1,6 miliar untuk memperbesar bak penampungan di menara, sehingga tekanan air bisa menjangkau kedua wilayah tersebut. (G12-52s) Post Date : 09 Agustus 2005 |