|
Pemerintah Kota Kitakyushu, Jepang, menawarkan kerja sama bidang pengolahan sampah melalui sistem pengomposan dan daur ulang kepada Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara. "Sistem ini sudah berhasil diterapkan di tempat kami. Kota kami juga akhirnya meraih predikat sebagai kota terbersih dan menjadi salah satu proyek eco city," kata Ketua Delegasi Pemerintah Kota Kitakyushu, Shinsuke Takeuchi saat melakukan pertemuan dengan Sekretarus Daerah (Sekda) Kota Medan Syaiful Bahri Lubis di Balai Kota Medan, kemarin. Kepada Sekda, Shinsuke mengatakan, tujuan kerja sama itu untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang tepat di Kota Medan dan membangun sistem daur ulang sampah. "Kehadiran kami di sini untuk menawarkan kerja sama dengan Pemerintah Kota Medan dalam pengelolaan sampah yang akan dibantu oleh Japan International Coorporation Agency (JICA). Pengelolaan sampah yang kami tawarkan melalui sistem pengomposan dan daur ulang," katanya dilansir Antara. Shinsuke mengatakan, sistem pengelolaan sampah yang dilakukan di Kota Kitakyushu melibatkan pemerintah, perusahaan dan masyarakat yang saling bersinergi sehingga mampu mengatasi masalah sampah. Shinsuke berharap sinergi itu juga dapat diterapkan di Kota Medan dalam menangani pengelolaan sampah. Mengenai bentuk kerja sama yang ditawarkan, Shinsuke mengatakan pihaknya akan membangun rumah kompos berukuran lebih kurang 100 x 30 meter. Rumah kompos itu akan digunakan untuk menjadikan sampah rumah tangga yang akan melibatkan 500 kepala keluarga (KK), dan akan menghasilkan 50 kg kompos setiap harinya. Di samping rumah kompos, mereka juga akan membangun bank sampah dengan sistem daur ulang. Hal itu dilakukan agar sampah-sampah yang telah dibuang masyarakat dapat didaur ulang sehingga menghasilkan nilai ekonomi kembali. Biaya pembangunan rumah kompos dan bank sampah untuk daur ulang mereka tanggung seluruhnya, sementara Pemerintah Kota Medan diminta untuk menyediakan lahan dan mengelola rumah kompos serta bank sampah untuk daur ulang. "Karenanya, kami akan melakukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan ke Kota Kitakyushu. Mereka akan diajarkan tentang sistem pengelolaan sampah, analisis komposisi samnpah rumah tangga dan metode kompos," katanya. Sebelum itu diwujudkan, kata dia, pihaknya akan lebih dahulu melakukan survei pengelolaan sampah rumah tangga, survei sampah rumah sakit yang membawa penyakit menular, analisis sampah rumah tangga dan survei langsung di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. Sementara itu Sekda Kota Medan Syaiful Bahri Lubis mengatakan pihaknya sangat menyambut baik tawaran kerja sama yang ditawarkan Pemerintah Kitakyushu tersebut. "Dengan begitu secara perlahan-lahan akan mengubah perilaku hidup masyarakat menjadi lebih bersih dan membuat sampah yang selama ini dianggap tidak berguna kini mempunyai nilai tambah yang akhirnya akan membawa Kota Medan menjadi kota ramah lingkungan," katanya. Rusman Post Date : 23 Oktober 2013 |