|
Bila mendengar kata sampah yang terbayang adalah sesuatu yang tidak berguna lagi dan harus dibuang. Tapi di tangan PKPU dan Aqua, sampah bisa menghasilkan uang. Melalui program komunitas hijau, Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) dan manajemen Aqua mengadakan kampanye 3R (reduce, reuse, dan recycle) di RW 10, Kelurahan Medan Satria, Bekasi. Kegiatan ini diikuti oleh 100 orang terdiri dari ibu-ibu kader komunitas hijau, duta lingkungan, dan anak–anak sekolah dasar. Kampanye 3R dilakukan memutari kampung, yang juga diikuti mahasiswa Poltekes Jakarta 2. Diawali dengan pembagian goodybag, dan plastik sampah kepada 100 warga tersebut. Ferry Suranto, Manager Health Environment Network (HEN) PKPU, mengatakan pembagian plastik sampah ini bertujuan untuk mempermudah warga memilah–milah sampah, yang kemudian dibawa ke bank sampah untuk ditabung. Sampah-sampah yang ditabung di bank sampah itu suatu saat bisa diambil, dan dijual sehingga menghasilkan uang. "Adanya bank sampah tersebut, masyarakat diharapkan bisa menabung sampah. Bank sampah ini didirikan sebagai wadah untuk membina, melatih, mendampingi, sekaligus membeli dan memasarkan hasil dari kegiatan pengelolaan sampah dari sumber masyarakat. Khususnya dari masyarakat Medan Satria," kata Ferry di Jakarta, Kamis (27/2/2014). Dia menuturkan PKPU berharap di masa mendatang masyarakat bisa secara mandiri menabung sampah, di kotak-kotak yang telah disiapkan di sejumlah pos. Mereka juga bisa memilah sampah berdasarkan jenisnya, yaitu sampah organik dan anorganik. "Pemilahan sampah organik dan anorganik ini, untuk mempermudah dalam pengolahannya. Sampah organik bisa diolah menjadi pupuk kompos, yang dapat dijual ke tempat-tempat penjual tanaman hias," ungkap Ferry. Sedangkan sampah anorganik bisa diubah menjadi barang-barang kerajinan tangan, dan juga menjadi minyak seperti yang dipraktikkan oleh mahasiswa Poltekes Jakarta 2. Post Date : 27 Februari 2014 |