14 Warga Tual Meninggal Akibat Diare

Sumber:Suara Pembaruan - 27 Oktober 2008
Kategori:Sanitasi

[AMBON] Jumlah korban meninggal akibat penyakit diare di tiga desa, yakni Mangur, Nela, dan Padol, Kecamatan Pulau-Pulau Kur, Kota Tual, Provinsi Maluku bertambah lima orang. Hingga hari ini, jumlah keseluruhan korban yang meninggal di tiga desa akibat penyakit diare menjadi 14 orang.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tual, Betty Zoebaidah ketika dikonfirmasi Senin (27/10). Minimnya tenaga medis dan kurangnya sarana transportasi berupa speed boat untuk pelayaran ke daerah-daerah terpencil, menyebabkan terlambatnya pertolongan kepada para korban. Sementara, tenaga perawat yang berada di sana juga tidak dapat berbuat banyak sehingga para pasien tidak dapat tertolong.

Dinas Kesehatan Kota Tual telah menurunkan tiga dokter dan tujuh perawat, serta obat-obatan ke kecamatan tersebut. "Kami telah melakukan pengobatan kepada para pasien dan kini kondisi mereka berangsur-angsur membaik, di mana tidak ada lagi yang dalam kondisi kritis. Sebagian lagi sudah pulang," katanya.

Dari hasil peninjauan ke tiga desa tersebut, terlihat kondisi lingkungan kesehatan yang sangat buruk. Hal itu terlihat dari kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah. Masyarakat hanya menggunakan satu sumur untuk mandi dan minum, serta kebiasaan masyarakat meminum air yang belum dimasak. Untuk itu, pihaknya melakukan penyuluhan langsung kepada masyarakat.

"Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Maluku telah meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku dan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku segera melakukan langkah darurat penanganan masalah diare tersebut," katanya.

Air Bersih

Persoalan diare di Kecamatan Kur ini lebih disebabkan karena persoalan air bersih. Diharapkan, ada koordinasi yang baik dari pemprov dan Pemerintah Kota (Pemkot) Tual untuk segara melakukan langkah penanggulangan.

Wakil Wali Kota Tual, Adam Rahayaan telah memerintahkan tim dokter bersama sejumlah perawat turun ke lokasi kejadian guna memberikan bantuan kepada para korban yang masih dirawat. Saat ini bantuan berupa obat-obatan diperoleh dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tenggara.

Anggota Komisi D DPRD Provinsi Maluku, Joseph Sikteubun mengaku, masyarakat di kecamatan ini kesulitan mendapat air bersih. Untuk mendapatkan air bersih, masyarakat harus berjalan kaki hingga empat jam. Pemprov dan Pemkot Tual segera merealisasikan pelaksanaan pembangunan air bersih di kecamatan tersebut. [VL/M-11]



Post Date : 27 Oktober 2008