|
Tim dari program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Nasional berkunjung ke Surabaya sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Timur. Selain ke Surabaya mereka juga melakukan kunjungan ke beberapa Kabupaten-Kota lainnya. Wahanudin Ketua Project Management Unit PPSP menyampaikan, bahwa Provinsi Jawa Timur secara keseluruhan dari 38 Kabupaten-Kota sudah ikut program nasional tersebut. PPSP ini sendiri berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan yang bertugas untuk melakukan pemberdayaan, edukasi dan advokasi. Sementara kolaborasi dengan Kementerian Dalam Negeri juga dilakukan khususnya untuk program pendanaan. Termasuk dengan Kementerian Pekerjaan Umum dalam pelaksanaan teknisnya. “Salah satu program yang kami tangani adalah Sanitasi Berbasis Masyarakat (STBM) itu. Karena kita menyadari betul bahwa pembangunan sanitasi tidak dalam bentuk fisik saja. Kita sudah punya sejarah yang panjang, kalau kita hanya membangun secara fisik saja. Maka hanya akan jadi monumen,” papar pria yang sehari-hari bertugas di Bappenas selaku Kepala Sub Direktorat Sampah dan Drainase ini, di Surabaya, Rabu (29/5/2013). Lebih lanjut Wahanudin menyampaikan, bahwa yang terpenting adalah, apa yang kita bangun itu menjadi akses dan dimanfaatkan. Maka masyarakatnya harus dipersiapkan ke perubahan perilaku. Jawa Timur mempunyai kemajuan yang cukup bagus dalam keberhasilannya untuk program STBM itu. Sehingga Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) dari pusat berkunjung ke Surabaya untuk mengetahui STBM perkotaan. “Karena tidak banyak kota-kota yang seperti Surabaya ini. Kalau yang di pedesaan sudah banyak. Jadi STBM perkotaan ini yang akan kami pelajari dari sini dan akan dikembangkan. Program-program STBM ini harus ada partisipasi masyarakat dan Surabaya punya potensi untuk itu. Disamping juga kita ingin mengevaluasi di Jawa Timur itu terkait dengan capaian target STBM,” imbuhnya. Setelah berkunjung ke Bapedal Provinsi Jatim. Tim ini menuju Kantor Kelurahan Petemon, Surabaya. Di Kelurahan ini mereka tertarik dengan gerakan STBM di masyarakat. Hal itu adalah modal dasar yang paling luar biasa untuk bisa melangkah lebih pasti ke sanitasi. “Kalau kita lihat dari yang diinvestasikan oleh pemerintah, dibanding dengan investasi masyarakatnya sekitar tiga puluh kali lipat. Kita hanya menganggarkan untuk memicu agar masyarakat itu sadar. Begitu masyarakat itu sadar, mereka bergerak sendiri. Ini sangat luar biasa. Hal itulah yang ingin kita pelajari dari Jawa Timur melalui Monitoring dan Evaluasi,” pungkasnya. Post Date : 03 Juni 2013 |