|
TEGAL Sedikitnya 14.125 orang di Kota Tegal mengalami kesulitan air bersih. Mereka berasal dari tiga kelurahan, yaitu Kelurahan Panggung, (Kecamatan Tegal Timur), Kelurahan Pesurungan Lor (Kecamatan Margadana), dan Kelurahan Muarareja (Kecamatan Tegal Barat). Menurut Kepala Kesbanglinmas Sumito SIP, warga mengalami kesulitan air bersih karena air tanah di wilayah tersebut rasanya asin dan banyak sumur mengering. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut selama ini mereka terpaksa membeli air bersih dengan menggunakan jerigen berkapasitas 20 liter seharga Rp 1.000. "Dari laporan yang kami terima dari seluruh kelurahan yang ada jumlah warga yang mengalami kekurangan air bersih 4.002 kepala keluarga (KK) atau 14.125 jiwa," ujarnya. Dia mengatakan, untuk mengatasi persoalan itu, mulai Sabtu mendatang (7/10) pihaknya akan mengedrop air bersih ke daerah tersebut secara bertahap. Jumlah bantuan yang akan diberikan kepada warga mencapai 400.000 liter. "Bantuan tersebut merupakan bantuan dari Gubernur Jateng lewat Bakorwil III dan dalam waktu dekat ini rencananya akan kami salurkan," katanya. Bersihkan Bak Penampungan Terkait bantuan tersebut, Sumito mengimbau kepada masyarakat di Kelurahan Panggung dan Pesurungan Lor untuk membersihkan bak penampungan air yang selama ini tidak berfungsi. Hal itu dimaksudkan agar ketika mobil tangki yang membawa air bersih tiba, dapat langsung disalurkan ke bak air tersebut. Sementara, untuk masyarakat di Kelurahan Muarareja dalam pembagian akan dilakukan langsung dengan menggunakan mobil tangki. Pasalnya, di daerah itu tidak ada bak penampungan air bersih. "Kami berharap masyarakat tidak saling berebut dan sabar untuk menunggu giliran, sebab setiap hari rata-rata 25.000 liter air bersih atau lima mobil tangki akan mengedrop di tiga kelurahan tersebut," ucapnya. Salah seorang warga Kelurahan Muarareja, Wastori, ketika ditemui mengaku senang dengan upaya yang dilakukan pemerintah tersebut. Pasalnya, untuk mendapatkan air bersih sebagian besar warga terpaksa membeli. Bahkan, ada di antara mereka yang membuat sumur bor. Namun, air yang keluar tidak dapat dimanfaatkan karena berasa asin. (H17-19) Post Date : 05 Oktober 2006 |