|
WIRADESA-Sedikitnya 134 KK di Desa Pekuncen, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan kesulitan air bersih. Akibatnya, mereka harus membeli air bersih untuk kebutuhan minum dan masak, karena air sumur warga berasa asin dan berbau. Kondisi tersebut sudah dialami warga sejak sepuluh tahun lalu. Penyebab bau air sumur itu diduga karena tidak adanya saluran pembuangan limbah rumah tangga di wilayah tersebut. Salah satu warga desa itu, Nainggolan (45), kemarin mengatakan, terpaksa membeli dua jerigen air bersih kapasitas 20 liter per jeriken setiap hari untuk kebutuhan minum dan masak keperluan dia dan lima anggota keluarganya. Harga per jerigen air Rp 1.000. Cipto Praptono (47), warga sekaligus Ketua RT 4 RW 8 desa itu, mengutarakan, keluarganya yang terdiri dari empat anggota, hanya menggunakan air sumur di rumah untuk mandi dan mencuci. Untuk minum dan memasak, Cipto membeli dari pedagang yang berkeliling menggunakan gerobak atau pikap. Air Buangan Dia menduga, air sumur warga di empat RT di RW 8 jelek, khususnya di kompleks perumahan Wira Baru I, karena tidak adanya saluran pembuangan limbah rumah tangga. "Air buangan dari rumah-rumah habisnya karena meresap, bukan mengalir ke sungai. Hal itu yang diduga mengakibatkan sumur tercemar," ujar dia. Warga desa itu berharap Pemkab membantu dengan membuatkan sumur artetis untuk mengatasi kesulitan air bersih tersebut. Menanggapi keluhan tersebut, Bupati Pekalongan Hj Siti Qomariyah dan Ketua DPRD, menyampaikan, akan meminta pada dinas terkait untuk menindaklanjuti. Kepala Kantor Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), Paiman Adhi, mengatakan, akan mengkaji terlebih dahulu tentang permasalahan itu. Kajian, kata dia, akan mempertimbangkan biaya dan kemanfaatannya. "Akan dibandingkan antara biaya dan kemanfaatan sumur artetis. Alternatif lain dengan penyaringan," tutur dia.(H26-52) Post Date : 06 Juli 2007 |