130 Titik di Jakarta Terendam

Sumber:Kompas - 02 Februari 2008
Kategori:Banjir di Jakarta
Jakarta, Kompas - Hujan lebat yang turun sepanjang hari Jumat (1/2) telah menimbulkan genangan air di 130 titik di seluruh Jakarta dan sekitarnya. Genangan yang tersebar di 35 kelurahan di kelima wilayah kota itu berketinggian 20 sentimeter hingga 100 cm. Kemacetan hebat di hampir semua jalan utama ibu kota tidak terhindarkan.

Seorang bocah, Pandi (8), warga Kelurahan Joglo, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, diberitakan hanyut di Kali Hankam yang merupakan anak Kali Pesanggrahan. Hingga Jumat petang, jenazah Pandi yang terpeleset belum ditemukan.

Genangan air juga telah memaksa pintu tol dalam kota di Cempaka Putih dibuka untuk pengendara motor. Motor yang akan menuju Cawang bisa naik ke atas dan baru keluar di pintu Tol Jatiwaringin, Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Warga yang tinggal di tempat- tempat langganan banjir, seperti di Kelurahan Petamburan, Kampung Melayu, Bidaracina, Cawang, Petogogan, dan Cipinang Muara sudah terendam dengan ketinggian maksimal 100 cm.

Walau demikian, tidak banyak warga yang mengungsi. Mereka hanya memindahkan barang-barang berharga ke tempat yang lebih aman dan memarkir kendaraan di tempat lebih tinggi.

Di Kelurahan Serdang, Cempaka Baru, dan Petojo, air setinggi lutut orang dewasa juga sudah merendam rumah. Luapan air di Petojo berasal dari Kali Krukut. Namun, hingga Jumat malam, belum ada warga yang mengungsi ke penampungan terdekat.

Kemacetan lalu lintas terjadi dari ujung Jalan Sudirman dekat Senayan hingga Jalan MH Thamrin sampai ke Harmoni dan Glodok. Antrean bus transjakarta tampak tak bisa bergerak tepat di depan pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta Pusat.

Lebih dari enam bus jalur khusus terjebak di antara antrean kendaraan lain yang turut melaju di jalur khusus bus karena tiga ruas Jalan Thamrin tergenang hingga 40 cm. Di Terminal Kampung Melayu, tujuh unit bus transjakarta dari Koridor V parkir berbaris di Jalan Jatinegara Timur karena jalur bus di Pademangan tergenang. Genangan baru menyusut sekitar pukul 15.00.

Kondisi serupa terlihat di halte Harmoni. Harmoni menjadi pemberhentian bus jalur khusus yang tidak bisa lagi melanjutkan perjalanan. Tumpukan antrean penumpang terjadi hingga ke jembatan penyeberangan jalan.

Baru saja saya dengar lewat HT (radio komunikasi), koridor yang lain tidak beroperasi sementara karena banjir. Sekarang, tinggal Koridor I ini yang jalan, kata Subandi, salah satu petugas keamanan bus jalur khusus.

Manajer Pengendalian Badan Layanan Umum Transjakarta Rene Nunumete mengatakan, Koridor IV, V, VI, dan VII sudah dapat dilalui pukul 16.30. Namun, hingga Jumat malam, Koridor II dan III masih belum bisa dilalui.

Curah hujan

Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Agus Priyono mengatakan, genangan terjadi di banyak tempat karena curah hujan amat tinggi.

Data Badan Meteorologi dan Geofisika menunjukkan, curah hujan di Jakarta mencapai 171 milimeter, terhitung sejak Jumat pukul 07.00-13.00. Curah hujan ini tergolong sangat lebat karena sudah di atas 100 milimeter.

Semua pompa dan aliran air lewat sungai sudah cukup lancar, yaitu air di Sudirman-MH Thamrin ditarik ke Waduk Pluit. Air dari kawasan Medan Merdeka ditarik ke Kali Krukut Bawah, kata Agus Priyono.

Di Jakarta Selatan, arus kendaraan dari arah Pancoran menuju Grogol tersendat hingga berhenti sama sekali menjelang Semanggi. Kemacetan parah itu terjadi nyaris sekitar tiga jam. Kemacetan itu disebabkan genangan air di depan Citraland.

Dari Jakarta Timur dilaporkan, banjir juga terjadi di Perumahan Cipinang Indah, Kampung Melayu, Jalan DI Pandjaitan, perempatan Matraman, Pulomas, dan Terowongan Cawang. Menurut Acing, warga RT 16 RW 01 Cipinang Indah, air mulai masuk ke rumahnya sejak pukul 09.00. Ketinggian air mencapai satu meter.

Semua warga sudah waspada dan mulai mengemasi barang-barang mereka. Mobil juga sudah diparkir di pintu gerbang perumahan yang letaknya lebih tinggi, kata Acing.

Paulus Budiyanto, warga Kuningan, terjebak dalam kemacetan di jalan layang Grogol ke arah Semanggi sejak pukul 12.00. Bensin hampir habis dan mobil hanya bergerak paling jauh lima meter. Tadi hendak turun di Sunter tidak bisa karena sudah banjir di by pass-nya, kata Paulus.

Di Bendung Katulampa, Bogor, ketinggian air Sungai Ciliwung dilaporkan sempat mencapai ketinggian 100 cm (kategori Waspada), setelah hujan juga mengguyur daerah Puncak dan Bogor.

Pukul 16.00 tadi ketinggian air sempat mencapai 100 cm, tetapi sekarang sudah agak turun menjadi 90 cm, kata Andi Sudirman Hazein, petugas pengamat ketinggian air di Katulampa.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo memerintahkan pemanggilan semua kontraktor yang pada 2007 lalu memperbaiki saluran drainase di Jakarta. Sebagian besar kontraktor itu dinilai berkinerja buruk sehingga drainase yang mereka perbaiki justru menyebabkan banjir.

Mereka harus melihat buruknya hasil perbaikan drainase itu. Kita akan perintahkan mereka untuk perbaiki kembali saluran drainase agar berfungsi dengan baik, kata Fauzi Bowo. (SF/NEL/ONG/ECA/ARN/rts/ksp)



Post Date : 02 Februari 2008