|
Sumber air baku untuk air minum dari permukaan kota Bandung akan semakin terbatas akibat dari berkurangnya kuantitas air sungai dan menurunnya kualitas air sungai. Menurunnya kualitas air sungai menyebabkan peningkatan beban pengolahan instalasi pengolahan air bersih, sekaligus meningkatkan biaya pengolahannya. Saat ini sumber air baku untuk air minum dari permukaan sudah sangat terbatas karena tingginya pencemaran yang mengakibatkan peruntukkan air sungai tidak layak bila digunakan sebagai sumber air baku untuk air minum. Untuk itu upaya pengendalian pencemaran sungai harus dilakukan karena kemampuan sungai untuk melakukan pemulihan semakin menurun yang dapat mengakibatkan kondisi sungai mengalami tingkat pencemaran yang tinggi dan melampaui baku mutu yang telah ditetapkan. Analisis dan pengambilan sampel air sungai di Cikapundung dilakukan sesuai dengan jalur utama antara segemen Dago Bengkok sampai dengan Tamansari. Dari analisis pengambilan sampel air permukaan ditemukan permasalahan di daerah hulu terjadi pencemaran limbah organik, erosi dan longsor akibat perubahan fungsi lahan yang menyebabkan pendangkalan di daerah hilir dan tengah. Di daerah tengah ditemukan permasalahan berupa pencemaran limbah domestik dan non domestik dari industri, aktifitas komesial lain mulai dari limbah cair domestik, penyempitan badan air Sungai Cikapundung dan pemanfaatan sempadan sungai untuk perumahan, rusaknya sarana bengunan air dan terjadi kekeringan dimusim kemarau. Sedangkan permasalahan di daerah hilir sering terjadi banjir di musim hujan, penyempitan sempadan sungai, sedimentasi, kualitas air sungai relatif tidak memenuhi baku mutu. Adapun parameter yang akan dianalisis adalah padatan terlarut total yang merupakan total padatan dari partikel yang terdapat dalam sungai.
Post Date : 30 Mei 2013 |