|
KEBUMEN - Sebanyak 13 kecamatan, yang meliputi 75 desa, di Kabupaten Kebumen kini mengalami rawan kekeringan. Adapun yang diperkirakan mengalami kesulitan air bersih di 13 kecamatan itu meliputi 22.392 keluarga. Hal tersebut diungkapkan Plt Kabag Kesra Pemkab, Wahyu Siswanti SE, kemarin, terkait dengan upaya mengantisipasi kekeringan di Kabupaten Kebumen di musim kemarau tahun ini. Menurut dia, daerah yang rawan kekeringan berada di dataran tinggi dan setiap musim kemarau sering meminta pengiriman air bersih. Wilayah yang paling rawan adalah Kecamatan Suweng, Karanggayam, dan Buayan. Adapun desa-desa yang rawan kekeringan, di antaranya, Kecamatan Prembun ada satu desa, Padureso (5), Alian (7), Kebumen (1), Pejagoan (8), Sruweng (12), Karangsambung (3), Karanganyar (4), Rowokele (9), Karanggayam (5), Poncowarno (6), Sempor (8), dan Buayan (4). Menurut Siswanti, upaya Pemkab mengantisipasi kekeringan melalui inventarisasi data daerah yang rawan. Pihaknya juga mengimbau camat yang wilayahnya berada di dataran tinggi untuk siap siaga menghadapi musim kemarau dan berkoordinasi dengan dinas terkait guna penanganan hal tersebut. Empat Mobil Kini, Pemkab menyediakan empat mobil tangki untuk mengirim air bersih ke desa-desa itu. Dari APBD disediakan dana Rp 100 juta untuk pengiriman air bersih tersebut. Drs Joko Waluyo MPd dari Dinas Kesbanglinmassos menyatakan, untuk pengadaan air yang didrop ke desa-desa itu, Bagian Kesra akan berkoordinasi dengan PDAM. Artinya, PDAM menyediakan air dan akan dikirim dengan mobil tangki milik Pemkab. Pihaknya berharap, tahun ini, dana yang disediakan dari APBD mencukupi. Tahun lalu, dana pengiriman air bersih dianggarkan Rp 75 juta, tahun ini naik Rp 25 juta. Namun, harga BBM juga telah naik sampai 100 persen. Direktur PDAM, Drs Prabowo MM, siap menyuplai air bersih sesuai permintaan Pemkab. Ada empat tempat pengambilan air bersih yang disiapkan, yakni, di pengolahan Sempor, Karanganyar, Kebumen, dan Ungaran Kutowinangun. (B3-39h) Post Date : 07 Juli 2006 |