|
Kekeringan di New Delhi, India, membuat warga menggantungkan hidup pada truk tangki air. Setiap pekan, truk ini hanya datang sekali, warga terpaksa harus berebut. Tidak jarang, terjadi percekcokan kecil dalam adu cepat ambil air. "Kami hanya dapat air sekali seminggu, dan harus berkelahi untuk mendapatkannya," kata seorang wanita, yang rela antre di tengah cuara terik 45 derajat celcius, seperti diberitakan CNN, Kamis 3 Juli 2014. Tidak ada pipa penyaluran air di wilayah pinggiran New Delhi ini, jadi truk tangki adalah pilihan terakhir. Warga hanya dijatah empat jeriken setiap kali mengambil air. Jatah itu harus cukup untuk penuhi kebutuhan selama sepekan. "Dengan air sesedikit itu, kami tidak tahu apakah harus untuk minum, masak, atau mandi," kata seorang wanita lagi. Menurut data pemerintah, 150 juta orang India kesulitan akses air bersih. Menemukan solusi jangka panjang akan memakan waktu lama. Beruntung, sebuah inovasi muncul, yaitu "ATM Air". Benda itu diciptakan oleh perusahaan Sarvajal --yang artinya 'air untuk semua'. Seperti layaknya ATM, menggunakan kartu, namun yang ini keluarnya air bukan uang. Bentuknya berupa silinder beton yang menyimpan air dan dioperasikan dengan tenaga matahari. Kartunya bisa diisi ulang seperti pulsa. Untuk empat liter air, ATM akan memotong satu sen atau Rp100 dari isi uang dalam kartu. Ini termasuk sangat murah untuk standar India. Pemerintah Delhi telah merampungkan rencana untuk memasang 500 ATM air ini di seluruh kota. Sejak diluncurkan tahun 2013, Sarvajal telah memasang 15 ATM air di permukiman Sarva Ghera yang kering di Delhi. Walaupun sosialisasi awal agak sulit, warga yang masih tradisional akhirnya bisa menggunakannya. "Tidak ada ketegangan lagi sekarang. Sekarang kita bisa mengambil air kapan pun kita butuh," kata seorang ibu, warga Sarva Ghera. Padahal sebelumnya, setiap pagi dia dipusingkan kekurangan air. Air dalam ATM dialirkan dari instalasi pemurnian lokal yang dibangun sebagai bagian dari sistem ini. Pengaliran air menggunakan tenaga matahari. Menurut Manajer proyek Sarvajal, Amit Mishra, sejak ATM Air beroperasi penyakit akibat air kotor berkurang. Post Date : 07 Juli 2014 |