|
Jakarta, Kompas - Pencurian air terus terjadi di Jakarta. Kamis (3/7), tim gabungan dari PT Aetra Air Jakarta menemukan dan memutus 125 sambungan air bersih liar di Rumah Susun Baladewa di Jalan Baladewa, Kelurahan Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat. ”Sambungan liar ini telah menyedot lebih dari 4.000 meter kubik air bersih per bulan. Pencurian air ini merugikan 450 pemilik rusun lainnya di lokasi yang sama yang telah menjadi pelanggan resmi kami sejak lama,” kata Manajer Humas PT Aetra Devy A Yheanne, Kamis. Penertiban dan pemutusan sambungan air bersih liar ini dilakukan oleh sekitar 20 petugas dari PT Aetra dan Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat. Para petugas memeriksa sekitar 100 rumah di lantai bawah yang tersebar merata di enam blok dan diduga memiliki sambungan air ilegal. Ketua RT 03 Blok 2 Mulyono mengatakan, lantai rusun paling bawah sebenarnya tidak dipergunakan untuk hunian, tetapi dipakai sebagai lahan parkir dan tempat usaha. Namun, data dari Aetra mengungkapkan, beberapa tahun terakhir, lantai bawah dialihfungsikan sepihak oleh pemiliknya sebagai hunian. Para penghuni mengambil air langsung dari bak-bak penampungan air di lantai paling atas atau menyambungnya langsung dari jaringan air yang ada. Hasil penyelidikan sementara, 125 sambungan air ilegal yang ditemukan sudah difungsikan sejak Oktober 2007. Total jumlah kerugian materiil akibat pencurian air ini belum bisa dikalkulasi. Namun, sebagai gambaran, penghuni rusun Baladewa termasuk kategori pelanggan kelompok II dengan penggunaan 11-20 meter kubik. Tarif air berdasarkan jumlah konsumsi (tarif progresif) Rp 1.050 per meter kubik. Devy menambahkan, warga yang terbukti mencuri air akan dikenai sanksi denda. Namun, PT Aetra juga memberi kesempatan kepada mereka ataupun warga yang belum menjadi pelanggan untuk memperoleh air bersih dengan menyediakan jaringan air baru. Direktur Utama Aetra Syahril Japarin mengatakan, operasi pemberantasan sambungan liar telah dilakukan di sebagian Jakarta Utara, sebagian Jakarta Pusat, dan Jakarta Timur. Kegiatan ini, kata Syahril, rutin dilakukan sejak awal tahun 2007. Sepanjang 2007, kampanye antisambungan liar dan konsumsi liar Aetra telah menyelamatkan sedikitnya 2.519.001 meter kubik air bersih. ”Kegiatan ini juga telah memutus sebanyak 820 sambungan liar secara permanen dan 5.387 konsumsi liar yang dilakukan oleh oknum pelanggan Aetra sendiri,” kata Syahril Japarin, pemimpin perusahaan dengan 377.000 pelanggan di wilayah operasionalnya ini. (NEL) Post Date : 04 Juli 2008 |