12 SD Rusak karena Banjir

Sumber:Suara Merdeka, 19 Januari 2009
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

SEMARANG-Jumlah sekolah rusak, khususnya pada jenjang SD, diperkirakan terus bertambah. Dinas Pendidikan Kota Semarang masih mendata, khususnya terkait banyaknya sarana pendidikan yang terendam banjir.

Kepala Dinas Pendidikan Kota, Akhmat Zaenuri menjelaskan, sampai saat ini pihaknya telah menerima laporan 12 SD yang mengalami kerusakan.

Dikatakan, sekolah-sekolah yang rusak tersebar di sejumlah kecamatan, antara lain Semarang Utara, Gayamsari, Genuk, dan Tugu. ’’Bangunan sekolah yang rusak itu karena sering terkena banjir. Sebagian lagi, rusak karena memang sudah berusia tua,’’ katanya.

Mantan kepala Dinas Kebersihan itu menjelaskan, pihaknya telah merencanakan perbaikan atas sekolah-sekolah yang rusak itu pada tahun anggaran 2009 ini. Dinas Pendidikan sudah menganggarkan perbaikan sekolah, termasuk SD Kalicari 01 yang halaman sekolahnya sering kebanjiran.

Menurut Akhmat, untuk perbaikan gedung sekolah, Pemkot mendapatkan dana alokasi khusus (DAK) dan bantuan dari Pemprov. Sementara ini, dana yang tersedia Rp 9 miliar dari rencana alokasi sekitar Rp 36 miliar. ’’Tentu saja kami mengajukan tambahan dana lagi untuk menangani sekolah rusak yang rusak itu,’’ ungkap dia.

Terkait sejumlah sekolah yang terpaksa meliburkan siswanya karena banjir, Zaenuri mengatakan, pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Pasalnya, alasan yang disampaikan pihak sekolah cukup rasional.

’’Umumnya, yang diliburkan adalah siswa kelas I dan II yang masih rentan penyakit. Selanjutnya, sekolah bisa menambah jam pelajaran di hari lain sebagai gantinya.’’

Kepala SD Kaligawe 01-02, Kusmini menyampaikan, sejak Oktober 2008 halaman sekolahnya selalu terendam air. Ketika hujan mencapai puncaknya, ketinggian air bisa di halaman sekolah bisa mencapai satu meter lebih.

’’Sejak Oktober, praktis kami tidak pernah upacara bendera karena halaman sekolah tergenang. Akibat genangan itu pula, pelajaran olahraga kami laksanakan di halaman rumah susun Kaligawe,’’ kata dia.

Diakui, pada saat terjadi banjir proses pembelajaran terganggu. Banyak siswa memilih tidak masuk karena rumahnya terkena banjir. Kusmini menjelaskan, beberapa waktu lalu SD Kaligawe 01-02 menerima bantuan dari DAK sebesar Rp 186 juta.

Dana itu seharusnya digunakan untuk pembangunan dua lokal (kelas). Namun, mengingat banyak kelas yang memerlukan perbaikan, dana itu kemudian digunakan untuk lima kelas. (H9-18)



Post Date : 19 Januari 2009