|
Menteri Pekerjaan Umum (Menteri PU) Djoko Kirmanto hari ini
meresmikan 3 proyek infrastruktur air skala nasional. Proyek itu
antaralain 1 proyek infrastruktur pipa jaringan air bersih (siphon) yang
sudah diresmikan dan 2 pencanangan proyek infrastruktur air irigasi
(bendung).
Dua proyek pencanangan itu antaralain irigasi Randangan di Gorontolo dan Bendung Gerak Jabung di Lampung. Untuk proyek siphon di Bekasi, dibangun untuk penyediaan air baku bersih bagi wilayah DKI Jakarta. Selama ini, aliran air baku dari saluran Tarum Barat tercampur oleh air Sungai Bekasi. Sungai Bekasi yang sebelumnya dilalui oleh saluran Tarum Barat sudah tercemar sendimen tinggi yakni mencapai 5.000 mg/l atau di atas standar yang senilai 500-2.000 mg/I. Akhirnya pemerintah membangun siphon yang membentang di Sungai Bekasi. "Menurunnya kualitas air Sungai Bekasi akan dapat mempengaruhi kualitas air baku air minum. Oleh karena itu, agar aliran saluran Tarum Barat tidak tercampur dengan aliran Sungai Bekasi maka dibangun siphon," kata Djokir di lokasi peresmian siphon di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (6/5). Djokir menerangkan proyek siphon dimulai pembangunannya sejak pertengahan tahun 2010. Proyek ini menelan biaya hingga Rp 21,8 miliar. Kontruksi siphon dibangun sepanjang 98 meter berada 11 meter di bawah permukaan air Sungai Bekasi. Siphon terdiri dari 3 terowongan, dengan diameter setiap terongan adalah 2,3 meter. Pembanguna siphon ini merupakan bagian dari Program Pengelolaan Sumberdaya Terpadu di Wilayah Sungai Citarum. "Pembangunan siphon ini dibangun dengan dana APBN dan dukungan dari ADB," jelasnya. Pada kesempatan tersebut Djokir menjelaskan rencana pembangunan Bendung Gerak Jabung di Lampung. Proyek ini bertujuan meningkatkan produksi padi melalui pengembangan daerah irigasi sawah yang diperluas hingga daerah dataran redah di sebelah kiri tanggul sampai Sungai Way Sekampung. Target dari area irigasi mencapai 5.629 hektar yang terdiri atas 2.314 hektar untuk daerah Rawa Sragi II dan 3.324 hektar untuk daerah Rawa Ragi III. "Pembangunan ini diharapkan dapat mendorong pengingkatan Indeks Pertanaman (IP) yang saat ini baru 130% menjadi 180%," paparnya. Untuk proyek di Provinsi Gorontalo, Kementerian Pekerjaan Umum akan memulai pembangunan bendung dan jaringan irigasi Randangan untuk areal persawahan teknis seluas 8.963 hektar. Pembiayaan akan diambil dari APBN murni dan diproyeksi membutuhkan dana Rp 400 miliar dengan kontrak tahun jamak (multi years contract). "Pembangunan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan produktivitas pertanian yang saat ini baru 100% menjadi 200%," jelasnya. Djokir pun meminta dukungan pemerintah daerah dan masyarakat. Dukungan diperlukan agar pembangunan bisa berjalan sesuai rencana. "Saya berharap agar pelaksanaan pekerjaan pembangunan Bandung Gerak Jabung dan Bedung Randangan ini dapat berjalan dengan baik," katanya.
Hadir pada acara peresmian proyek siphon dan pencanangan dimulainya 2
proyek infrastruktur air di Lampung dan Gorontalo, antara lain: Wakil
Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak, Dirjen Sumber Daya Air
Kementerian PU M Hasan, perwakilan Gubernur Jawa Barat, Lampung dan
Gorontalo. Post Date : 07 Mei 2014 |