BPWS Bantu Pengeboran Air Bersih di Pamekasan

Sumber:antarajatim.com - 4 Mei 2014
Kategori:Air Minum
Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) membantu pengeboran tanah untuk mendapatkan air bersih dengan bantuan senilai Rp5,6 miliar yang dikelola Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Pamekasan, Jawa Timur.

Direktur PDAM Pamekasan Agus Bachtiar, Minggu, menjelaskan kepastian adanya bantuan dari BPWS untuk pengeboran guna mendapatkan air bersih itu disampaikan dalam kunjungan kerja badan khusus itu ke Pemkab Pamekasan pada beberapa hari lalu.

"Bantuan ini dimaksudkan untuk menanggulangi kekeringan dan kekurangan air bersih warga Pamekasan saat kemarau," kata Agus Bachtiar menjelaskan.

Menurut dia, di Pamekasan ada tiga titik yang akan dijadikan lokasi pengeboran air bersih, antara lain di Desa Bukek, Kecamatan Tlanakan dan Kelurahan Kowel, Kecamatan Kota, Pamekasan.

PDAM telah mengajukan proposal dan dalam waktu dekat tim BPWS akan datang ke Pamekasan untuk melakukan survei lokasi pengeboran air bersih itu.

Dengan demikian, maka kelangkaan air bersih di Pamekasan akan bisa berkurang, apabila bantuan pengeboran dari BPWS itu nantinya sukses dilakukan.

Sesuai dengan ketentuan, nilai bantuan untuk tahap pertama akan cair sebesar Rp2,5 miliar dan sisanya pada tahap berikutnya.

Ia menuturkan saat kemarau di Pamekasan memang banyak warga, termasuk pelanggan PDAM yang mengeluhkan kekurangan ketersediaan air bersih, khususnya pelanggan PDAM di Kecamatan Tlanakan.

Jumlah pelanggan PDAM di Kabupaten Pamekasan saat ini sebanyak 9.576 pelanggan dari jumlah penduduk pelayanan sebanyak 426.734 orang kelompok sasaran dari total jumlah penduduk di wilayah itu sebanyak 851.215 jiwa.

Agus Bachtiar menjelaskan jika nantinya pengeboran sukses dilakukan, maka jangkauan pelayanan PDAM Pamekasan bisa diperluas lagi, meskipun belum bisa mencapai jumlah penduduk keseluruhan yang mencakup area pelayanan PDAM.

Sebelumnya (2013), pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memberikan bantuan lima sumur bor dengan nilai Rp20 miliar lebih.

Namun, hingga kini, bisa dioperasionalkan karena pengerjaannya belum selesai 100 persen.(*)


Post Date : 05 Mei 2014