12.000 Hektar Sawah Terendam

Sumber:Kompas - 21 Januari 2010
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

Karawang, Kompas - Banjir yang melanda pesisir utara Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sepekan ini merendam sekitar 12.000 hektar sawah. Sebagian besar sawah belum ditanami padi, tetapi telah memiliki bibit di persemaian.

Pada Rabu (20/1) siang, petani di Kecamatan Cilamaya Wetan, Cilamaya Kulon, dan Tempuran mengamankan bibit padi dengan meninggikan pematang petak persemaian. Sebagian petani menyedot genangan dengan pompa dan memagari persemaian dengan plastik.

Roni (43), petani di Desa Muara Baru, Cilamaya Wetan, mengatakan, petani di desanya terus berupaya menyelamatkan bibit padi agar tidak layu atau mati. ”Dua hari ini hanya gerimis atau hujan sebentar sehingga genangan cenderung surut. Namun, kami khawatir memulai tanam karena takut banjir lagi. Padahal, bibit sudah 32 hari di persemaian dan terlalu tua untuk ditanam,” kata Roni.

Petani di Cilamaya Wetan dan Cilamaya Kulon umumnya telah mengolah lahan, menebar benih, dan sebagian memindahkan bibit. Mereka mengeluarkan modal sedikitnya Rp 600.000 per hektar untuk pengolahan lahan dan pembenihan.

Kepala Dinas Pertanian Karawang Nahrowi Muhamad Nur mengatakan, banjir akibat luapan sungai melanda sebagian persawahan di 11 kecamatan di pesisir utara, yaitu Cilamaya Wetan, Cilamaya Kulon, Tempuran, Pedes, Cilebar, Cibuaya, Tirtajaya, Pakisjaya, Batujaya, Kutawaluya, dan Jayakerta.

Selain akibat luapan sungai- sungai kecil, genangan terjadi karena saluran pembuang sempit, dangkal, dan tersumbat. Genangan terjadi saat hujan dan surut beberapa jam setelah reda. Namun, di persawahan dekat dengan pantai, air menggenang hingga lebih dari tiga hari.

Jagung terendam

Di Kabupaten Belu dan Kupang, Nusa Tenggara Timur, puluhan hektar tanaman padi dan jagung juga terendam banjir akibat cuaca buruk. Beberapa rumah penduduk juga diterjang reruntuhan tanah longsor dan angin puting beliung. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Camat Malaka Tengah, Belu, Silvester Letto mengatakan, lahan warga yang terendam terletak di dataran rendah.

Pengamatan di areal sawah Noelbaki dan Lasiana, Kupang, menunjukkan, puluhan hektar sawah warga terendam banjir akibat hujan deras. Banjir bahkan meluap sampai ke badan jalan yang menghubungkan Kupang- Atambua-Dili.

Di Kelurahan Air Mata, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, hujan deras sejak satu pekan lalu menyebabkan satu batu bulat besar menggelinding dan menindih rumah warga setempat, Mohammad Kasim dan Ali Mustafa. Kedua rumah itu ambruk bagian belakang sampai ruang tamu.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, tetapi sejumlah peralatan rumah tangga, seperti mesin cuci, kulkas, televisi, lemari pakaian, dan perkakas dapur, rusak berat. Satu toko elektronik di Kelurahan Koepan juga rusak akibat diterjang angin puting beliung. (MKN/KOR)



Post Date : 21 Januari 2010