|
KUPANG - Hujan deras yang mengguyur Kota Kupang dan sekitarnya sepekan terakhir menimbulkan bencana di beberapa tempat. Salah satu di antaranya adalah Kabupaten Kupang. Ruas jalan provinsi yang menghubungkan Kupang-Lelogama di Amfoang putus total diterjang banjir yang terjadi Sabtu lalu. Selain menghanyutkan ruas jalan, banjir menggenangi 118 rumah warga setempat. Banjir itu terjadi akibat luapan Sungai Noelmina. Bupati Kupang Drs Ibrahim Agustinus Medah saat berada di Takari memberi tahu adanya peristiwa tersebut melalui SMS kepada Timor Express (Timex) Sabtu malam lalu. Bupati Kupang juga mengaku telah melaporkan peristiwa itu kepada Gubernur NTT Piet Alexander Tallo SH saat itu juga via SMS. Menurut bupati Kupang dalam SMS-nya, warga yang menjadi korban bencana banjir tersebut telah dievakuasi ke tempat-tempat yang lebih aman untuk menghindari kemungkinan bencana banjir susulan. Mereka ditampung di sebuah sekolah (SMA, Red) yang berada di daerah itu. Akibat putusnya ruas jalan Kupang-Lelogama, arus transportasi yang menghubungkan daerah itu putus total. Hal itu mengakibatkan terhambatnya penyaluran bantuan kepada masyarakat yang terkena banjir di Lelogama. Mantan ketua DPRD Kabupaten Kupang tersebut menuturkan, pihaknya telah memerintah camat bersama masyarakat setempat untuk membuatkan jalan darurat sehingga ruas jalan tersebut bisa dilalui. Terutama untuk kepentingan penyaluran bantuan kepada warga yang terkena bencana. Sementara itu, Sungai Noelmina yang menyebabkan terendamnya 118 rumah warga dalam waktu dekat alirannya akan diluruskan Dinas Pekerjaan Umum. "Kami masih menunggu hujan reda. Kami akan luruskan aliran Sungai Noelmina yang menuju ke perkampungan warga," demikian bunyi SMS bupati Kupang kepada koran ini. Untuk membantu warga yang rumahnya dilanda banjir di Kecamatan Takari, Bupati Kupang mengaku pada hari itu juga, (Sabtu, red) telah memerintah Bagian Sosial Pemkab Kupang untuk menyalurkan bantuan di tempat penampungan. Ada pun bantuan yang telah dikirim adalah 850 kilogram beras, 75 bungkus Supermi, dan 150 lembar tikar. "Bantuan itu khusus untuk masyarakat yang rumahnya terendam dan ditampung di tempat penampungan," ungkap Medah. Pada kesempatan itu, bupati juga melaporkan bencana yang menimpa Desa Oebesi di Kecamatan Amarasi Timur. Dalam peristiwa banjir tersebut, 42 rumah milik warga terendam air. Empat rumah lainnya roboh diterjang banjir. Bantuan yang telah dikirim kepada warga yang terkena bencana adalah beras 200 kilogram dan mi 20 bungkus. Selain itu, bupati Kupang menginformasikan bahwa bencana banjir yang melanda Kelurahan Naibonat, Kecamatan Kupang Timur, yang menyebabkan 142 rumah milik warga yang terendam banjir. Ada pun bantuan untuk warga setempat adalah, pemkab telah menyalurkan bantuan 300 kilogram beras. Sebelumnya, Piet Tallo usai pelantikan pejabat eselon II dan III di lingkup Pemprov NTT menjelaskan, pihaknya telah mengantisipasi terjadinya sejumlah bencana di sejumlah daerah di NTT akibat hujan yang turun selama sepekan terakhir ini. Salah satunya adalah menyalurkan bantuan beras kepada daerah yang dilanda bencana. Di samping itu, di tingkat provinsi telah difungsikan Satkorlak selama 1 x 24 jam, begitu juga Satlak di tingkat kabupaten. (opi/vit/jpnn) Post Date : 06 Maret 2006 |