118 Balita di TTU Terserang Diare

Sumber:Suara Pembaruan - 14 Agustus 2008
Kategori:Sanitasi

[KUPANG] Selama enam pekan terakhir, tercatat 118 bayi berusia di bawah lima tahun (balita) yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), akibat terserang diare. Salah satu balita di antaranya, Ranto Uskono (1,5 tahun), terdeteksi menderita kwashiorkor atau penyakit busung lapar atau gizi buruk akut.

Direktur RSUD Kefamenanu, Hartono, ketika dihubungi melalui telepon selulernya di Kefamenanu, Kamis (14/8) pagi menjelaskan, selama bulan Juli 2008, tercatat 78 balita dari berbagai wilayah kecamatan dirawat secara intensif di rumah sakit karena terserang diare. Sementara itu, hingga pertengahan Agustus, tercatat 40 balita berada dalam penanganan medis akibat diare.

Dikatakan, wilayah TTU sedang mengalami perubahan cuaca yang cukup ekstrem. Di mana pada malam hari udara sangat dingin dan siang hari, hawa terasa panas menyengat. Perubahan cuaca inilah yang membuat daya tahan tubuh balita sangat rendah dan rentan terserang penyakit, khususnya diare. Penyebab lain, kurang bersihnya makanan dan minuman yang dikonsumsi balita.

Umumnya, balita penderita diare itu mengalami demam tinggi. Itulah sebabnya, para balita itu enggan diberi makan ataupun menyusu. Selain itu, orangtua korban baru membawa balitanya ke rumah sakit setelah kondisinya sangat lemah akibat diare.

Instruksi

Kepala Dinas Kesehatan TTU, Mikhael Suri mengatakan, para petugas pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dan puskesmas pembantu (pustu) telah diinstruksikan untuk melakukan penyisiran ke rumah-rumah penduduk untuk mencari penderita diare. Sebab, umumnya orangtua balita tidak mampu membawa anaknya ke puskesmas atau rumah sakit karena ketiadaan biaya.

Selain itu, para orangtua balita yang terserang diare atau penyakit lain, diimbau agar tidak menyembunyikan anaknya yang menderita diare atau penyakit lain dan segera membawa anaknya ke puskesmas atau putus terdekat untuk mendapatkan penanganan medis. Jangan sampai sudah jatuh korban baru menyesali diri, karena persediaan obat-obatan dan cairan infus masih cukup banyak. [120]



Post Date : 14 Agustus 2008