110 Rumah di Pamekasan Terendam Air Setinggi 1,5 Meter

Sumber:Suara Pembaruan - 10 April 2005
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
PAMEKASAN - Sebanyak 110 rumah penduduk tiga kelurahan Gladak Anyar, Patemon dan Parteker, Kecamatan Kota Pamekasan, Madura, Jawa Timur, terendam air setinggi 1-1,5 meter, ketika sungai di tengah kota itu meluap akibat hujan deras yang terjadi Kamis dan Sabtu (9/4) .

Perabot rumah tangga seperti kursi, tempat tidur, perlengkapan dapur bahkan televisi dibiarkan terendam. Sementara para pemiliknya mengungsi ke tempat yang aman. Sebagian besar penduduk menganggap air yang menggenangi rumahnya, adalah gelombang pasang tsunami.

Begitu air mulai memasuki rumah penduduk, mereka langsung mencari tempat yang aman. Hiruk-pikuknya terjadi karena dalam benak mereka banjir yang melanda daerahnya, akibat gelombang pasang tsunami.

''Lebih baik kami lari menyelamatkan diri. Kami takut tsunami yang terjadi di Aceh dan Nias melanda lingkungan kami,'' kata Nurwachid, penduduk Patemon, kepada Pembaruan, Jumat (8/4) sore.

Warga kelurahan tersebut bersyukur ketakutan yang mereka alami, tentang gelombang pasang tsunami tidak melanda daerahnya. Banjir yang terjadi akibat luapan sungai di tengah kota.

Wachid yang dihubungi melalui telepon Sabtu (9/4) menyatakan, meskipun genangan pada Sabtu pagi sudah mulai surut sampai rata-rata 20 cm, tetapi sebagian warga masih belum kembali ke rumah mereka. Penduduk masih takut terjadi banjir susulan karena awan sudah hitam dan kembali turun hujan.

Di Gresik

Sementatra itu, luapan Sungai Lamong, Kabupaten Gresik akibat beberapa titik tanggul jebol tidak mampu menahan derasnya air hujan yang meluber mengakibatkan sekitar puluhan hektare sawah yang tersebar di tiga desa di Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik tergenang air, Jumat (8/4).

Camat Kedamean, Kabupaten Gresik, Oeman Thohari menjelaskan, untuk mengantisipasi banjir susulan akibat meluapnya air, penduduk melakukan kerja bakti untuk perbaikan secara darurat pada beberapa titik tanggul Sungai Lamong yang rusak sekitar 100 meter.

Luapan sungai terjadi pada Jumat dini hari, yang mengakibatkan sawah dan permukiman penduduk terendam air. Bahkan, Kantor Kecamatan terendam air setinggi 40 cm.

Pemkab Gresik memberi bantuan ribuan kantong plastik dan pasir untuk perbaikan darurat tanggul yang jebol. Di samping memberi bantuan empat ton beras, 120 dos mie instan, 12 krat kecap, 60 kilogram ikan asin.

Batanghari Surut

Selain itu, luapan Sungai Batanghari yang merendam ribuan rumah penduduk Kota Jambi, Kabupaten Batanghari, Muarojambi dan Bungo selama dua pekan belakangan mulai surut menyusul berkurangnya curah hujan di daerah itu.

Namun, murid-murid sekolah dasar (SD) yang diliburkan sejak Senin lalu belum dapat belajar kembali karena sebagian sekolah mereka masih terendam dan berlumpur.

Menurut Wakil Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Kota Jambi Drs Backhtaruddin, kegiatan sekolah di kota itu direncanakan kembali berjalan seperti biasa mulai Senin (11/4) jika luapan Sungai Batanghari semakin surut. Namun kalau luapan sungai itu naik kembali, libur sekolah akan diperpanjang.

Secara terpisah Kasubdin Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi Ir H Tagor Mulia Nasution MSc kepada Pembaruan di Jambi, Jumat (8/4) mengatakan, banjir yang merendam empat kabupaten dan Kota Jambi selama tiga pekan belakangan mengakibatkan 927 hektare tanaman padi puso.

Sulsel

Sementara itu, banjir yang melanda empat kecamatan di Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Provinsi Sulawesi Selatan (Sulse), mulai surut. Namun, daerah tetangganya, Kabupaten Luwu Timur (Lutim) giliran kebagian banjir. Empat kecamatan terendam air yaitu Kecamatan Angkona, Wotu, Tomini dan Burau. Jalan Trans Sulawesi di poros Desa Taripa-Kalaena di Kecamatan Wotu nyaris putus.

Banjir yang terjadi di Lutim diakibatkan hujan yang turun sejak beberapa hari sehingga terjadi luapan air Sungai Kalaena Kiri, Sungai Bambalu, Sungai Wae Mate, Sungai Towao, Sungai Senggeni I dan Sungai Senggeni II.

"Tidak ada korban jiwa akibat bencana itu," ujar Humas Lutim, Rafiuddin. (080/029/141/148)

Post Date : 10 April 2005