Sumber Air Kadilajo Mulai Menipis

Sumber:Suara Merdeka - 08 September 2014
Kategori:Air Minum
KLATEN - Kekeringan yang terjadi di wilayah Klaten semakin parah. Debit air di Umbul Kadilajo, Kecamatan Karangnongko pun makin menipis. Akibatnya, tangki milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pun harus antre dengan tangki swasta. Kondisi itu menyebabkan pengambilan air berjalan lebih lama. Pengambilan air dilakukan dengan menunggu air di sumber alami tersebut terisi lebih dahulu.

Setelah terisi, baru disalurkan ke dalam tangki dan dikirimkan ke desa-desa yang dilanda kekeringan. ”Air di sumber yang biasa diambil oleh tangki BPBD sudah menipis. Harus menunggu sumber terisi air dulu, baru bisa diambil lagi. Tangki BPBD juga harus antre dengan tangki swasta yang sama-sama mengambil air ke situ,” kata Kepala Pelaksana BPBD Sri Winoto, Kamis (4/9).

Daerah Terpencil

Karena sumber sudah sangat menipis, pelayanan droping air bersih diutamakan ke daerah yang terpencil dan tertinggal, terutama di lereng Merapi. Hingga kemarin, sudah ada sekitar 600 tangki air bersih disalurkan ke daerah yang dilanda kekeringan. Salah satu daerah yang mendapatkan pengiriman air bersih dari BPBD adalah RT 01/RW10 Desa Keputran, Kecamatan Kemalang. Daerah yang dihuni puluhan keluarga itu tergolong sangat terpencil dan merupakan daerah tertinggal.

Menurut Kadus III Desa Keputran, Sarwana, di RT01/RW 10, warga belum bisa menikmari listrik karena jaringan kabel PLN belum menjangkau kawasan itu. Selama ini, warga hanya mengandalkan pemenuhan air dari tandon air hujan. Mereka tidak bisa membuat sumur karena kedalaman sampai 100 meter. ”Daerah itu memang terpencil dan sulit dijangkau, belum ada listrik, PDAM juga belum menjangkau kawasan itu.

Bila kekeringan seperti ini, mereka sangat mengandalkan bantuan air bersih. Kalau ingin mengambil air dengan jerigen harus menempuh jarak 9 km,” kata Sarwana. Sri Winoto menambahkan, tahun ini, BPBD mendapat Rp 500 juta untuk mengatasi kekeringan, yakni Rp 300 juta dari APBD 2014 dan tambahan Rp 200 juta dari APBD Perubahan. Sebagian besar digunakan untuk pengedropan air bersih. (F5-26,48)

Post Date : 08 September 2014