|
Kementerian Pekerjaan Umum mencatat
tingkat kebocoran air pada perusahaan air minum DKI jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan tingkat kebocoran rata-rata nasional. “Tingkat
kebocoran air pada PDAM Jakarta mencapai 44 persen, jauh di atas
rata-rata tingkat kebocoran air PDAM secara nasional sebesar 31 persen,”
kata Direktur Pengembangan Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya
Kementerian Pekerjaan Umum, Danny Sutjiono, di kantornya, Jumat, 15
Maret 2013. Dengan tingkat kebocoran tersebut, kata Danny, PDAM DKI Jakarta mengalami kebocoran air hingga 7.500 meter kubik air per detik dari kapasitas produksi mereka sebesar 18.000 meter kubik air per detik. Jumlah tersebut, kata Danny, terbuang sia-sia tanpa dibayar oleh siapa pun dan menimbulkan kerugian secara finansial terhadap PDAM Jakarta. Menurut Danny, kebocoran air di PDAM Jakarta tidak hanya terjadi akibat permasalahan teknis pada pipa. “Jika air sebanyak itu merembes dari pipa yang ditanam di bawah tanah, maka jalanan Jakarta pasti sudah kebanjiran setiap hari,” katanya. Oleh sebab itu, menurut dia, kecil kemungkinan kehilangan air akibat instalasi pipa PDAM yang bocor. Ia menduga kebocoran PDAM terjadi akibat tingginya pemasangan jaringan pipa air secara ilegal oleh oknum tidak bertanggung jawab, terutama di daerah-daerah yang mengalami kekurangan air bersih. Selain itu, kebocoran terjadi akibat meteran air yang tidak berfungsi dengan baik sehingga jumlah air yang tercatat ke luar lebih kecil daripada sebenarnya. “Kebocoran air PDAM juga terjadi akibat rumah-rumah pejabat yang menggunakan air PDAM namun sengaja tidak ditagih pembayarannya,” kata Danny. Untuk itu, ia meminta komitmen Pemerintah Daerah DKI Jakarta untuk membenahi kebocoran air di PDAM Jakarta. Tanpa dukungan Pemerintah DKI, kebocoran air tersebut tidak akan selesai dan PDAM DKI semakin sehat. Dukungan Pemerintah Daerah DKI, kata Danny, juga secara tidak langsung akan membantu masyarakat DKI untuk mengakses air bersih PDAM dengan harga yang terjangkau. Sebab, menurutnya, jika tingkat kebocoran air di DKI bisa ditekan, kerugian PDAM juga bisa berkurang dan memungkinkan penurunan tarif PDAM Jakarta. Untuk saat ini, kata dia, pemerintah pusat telah memberikan dukungan kepada PDAM DKI dengan cara mempertemukan mereka dengan lembaga donor United States Agency for International Development (US AID). Danny menjelaskan USAID sudah menyiapkan bantuan dana dan program untuk menelusuri penyebab tingginya tingkat kebocoran PDAM Jakarta pada tahun ini. Sumber Foto : Tempo Post Date : 18 Maret 2013 |