|
BANGKALAN-Memasuki musim kemarau tahun ini, pemkab Bangkalan kembali melakukan droping air bersih. Program pengiriman air secara gratis itu diberikan pada 101 desa rawan air yang tersebar di 16 kecamatan. Sesuai rencana, pengiriman air gratis yang dimulai bulan Agustus hingga akhir September ini dilakukan setiap hari. Bantuan air ke kantong kekeringan menggunakan enam armada tangki. Empat diantaranya milik PDAM Bangkalan dan dua tangki milik Dinas Kimpraswi. Enam tangki air dikerahkan untuk memasok air bersih kepada masyarakat serta ponpes di daerah rawan air. Menurut Direktur PDAM Sjobirin Hasan SE, pengiriman air ke kantong kekeringan merupakan program pemerintah yang dilakukan PDAM serta unit kerja terkait. Untuk PDAM, pengiriman air dilakukan seminggu tiga kali. Dimana, setiap kali kirim dilakukan droping empat tangki. "Jadi, dalam seminggu PDAM rutin mengirim 12 tangki ke desa rawan air. Masing-masing tangki berisi 4 ribu liter. Dan bantuan air bersih ini gratis, dan tidak dibernarkan adanya pungutan kepada masyarakat," terang Sjobirin ketika dikonfirmasi koran ini disela-sela acara droping air di Desa Durin Timur, Kecamatan Konang, kemarin. Sementara, droping air melalui instansi teknis Kantor Kesejahteraan Sosial (Kessos) dilakukan lima hari dalam seminggu. Dan setiap hari, pengiriman akan dilakukan enam tangki. "Empat tangki milik PDAM, dua tangki milik Kimpraswil," papar Sjobirin. Agar program pemkab dirasakan maksimal, PDAM mengirimkan surat kepada camat setempat yang berisi jadwal pengiriman bantuan air. Maksudnya, agar masyarakat bisa bersiap-siap. "Kita beritahu sejak awal agar bantuan air ini dinikmati secara merata," terang mantan pragawan ini. Meskipun bantuan air diprogramkan sampai akhir September, bukan berarti bantuan air gratis itu selesai sampai disitu. Sebab, Jika hujan belum turun, pemkab akan melanjutkan program bhakti sosial itu. "Bantuan air ini tidak harus berhenti sampai akhir September. Kalau kemarau masih panjang, bantuan (air) ini akan dilanjutkan," ujar Sjobirin. Sekedar diketahui, 101 desa rawan air itu tersebar di 16 kecamatan. Yakni, kecamatan Konang, Kokop, Klampis, Modung, Geger, Galis, Tragah, Kwanyar, Arosbaya, Sepulu, Tanjung Bumi, Blega, Socah, Blega, Burneh, Labang. Namun, dari 16 kecamatan rawan kekeringan itu, hanya 12 kecamatan (kecuali Blega, Socah, Blega, Burneh) masuk kategori cukup rawan air dimusim kemarau. Sedangkan dua kecamatan, yaitu Kamal dan Bangkalan belum masuk program droping air bersih. (tra) Post Date : 09 September 2005 |