|
JAKARTA- Memasuki Januari sebagai puncak musim hujan untuk sebagian besar wilayah Indonesia, ancaman banjir makin meningkat. Bahkan, pada hari pertama tahun 2012, sepuluh wilayah dilanda banjir dalam waktu yang hampir bersamaan. ”Solo, Sragen, Sleman, Jogja, Klaten, Brebes, Nganjuk, Pasuruan, Bungo, dan Banjar terkena banjir tadi malam hingga hari ini,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Senin (2/1). Menurutnya, hujan lebat menyebabkan Bengawan Solo meluap, sehingga Solo terendam banjir. Sejumlah sungai di Sragen juga meluap dan menggenangi jalur utama Solo-Sragen-Surabaya. ”Lalu lintas sempat terputus, karena tinggi genangan mencapai satu meter. Hujan lebat di Sleman menyebabkan banjir di beberapa daerah yang sebelumnya tidak pernah terjadi banjir,” ujarnya. Dia menambahkan, pada petang hari, debit Kali Code di Yogyakarta juga naik akibat hujan lebat di lereng Gunung Merapi dan Yogyakarta. Banjir lahar dingin bahkan sudah menerjang sejumlah desa di Klaten, terutama di aliran Kaliworo. ”Banjir yang melanda wilayah Kecamatan Tanjung dan Losari di Brebes, Jawa Tengah, tidak hanya disebabkan jebolnya tanggul Sungai Ciapit di Kecamatan Tanjung dan Sungai Bancang di Kecamatan Losari. Namun, banjir juga disebabkan jebolnya tanggul Sungai Kabuyutan di Tanjung dan Kersana,” jelas Sutopo. Menurutnya, sejumlah desa di Nganjuk, Jawa Timur, juga dilanda banjir. Empat rumah dilaporkan roboh. Di Pasuruan, hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak pukul 15.30 Minggu (1/1). Hal itu mengakibatkan Sungai Kedunglarangan yang melintasi wilayah Kecamatan Bangil meluap. ”Sedikitnya 2.675 rumah terendam. Delapan desa yang terendam banjir yakni Masangan, Latek, Kalirejo, Kalianyar, Tambakan, Manaruwi, Kiduldalem, dan Raci. Dari delapan desa tersebut, yang terparah di Desa Kalianyar dan Tambakan. Sedikitnya 750 rumah di kedua desa itu terendam banjir,” tuturnya. (H28,J22-25) Post Date : 03 Januari 2012 |