|
Ambon (ANTARA News) - Sedikitnya 10 warga tewas akibat dampak hujan dengan intensitas tinggi di Kota maupun Pulau Ambon selama tiga hari terakhir ini. Wartawan ANTARA yang menghimpun data dari berbagai sumber, Selasa dinihari, melaporkan, korban tewas akibat tertimbun longsor, tertimpa tembok maupun terbawa arus banjir. Seperti longsor di kawasan Wayori, Negeri Passo yang menewaskan empat orang yakni suami istri, Neles dan Ita Lasol, sedangkan kakak beradik yakni Dessy (15) dan Aprilia Batilmury (5). Tertimpa tembok yang roboh adalah Ny. Marthina Soulissa (41) dan Hengky Soulissa (15) di Negeri Lama. Begitu pun Salma Maruapey di Negeri Tengah - Tengah, kecamatan Salahutu, pulau Ambon. Jenazah sebagian diantara setelah dievakuasi warga setempat, selanjutnya dibawa ke rumah sakit terdekat untuk pembersihan sebelum dibawa ke rumah sanak keluarga guna disemayamkan. Belasan warga Kota Ambon juga mengalami stress maupun luka - luka akibat banjir maupun longsor sehingga terpaksa menjalani rawat nginap seperti di rumah sakit Sumber Hidup. Ribuan Pengungsi Akibat longsor maupun banjir mengakibatkan ribuan warga terpaksa mengungsi ke kawasan dinilai aman. Mereka menetap di rumah sanak keluarga, kantor camat, Gereja, Mesjid, Ruko maupun bangunan lainnnya yang dinilai layak untuk berteduh. Banyaknya pengungsi mengakibatkan sebagian pengungsi belum kebagian bantuan tanggap darurat. Pengungsi di Mesjid maupun Ruko sedang dibangun di Negeri Passo misalnya hingga Rabu (1/8) malam mendapatkan bantuan tanggap darurat. "Katong (Kami) hanya baru didata petugas yang mengaku dari kantor Camat Baguala," ujar pengungsi di Mesjid Passo. Sebagian permukiman warga hingga Selasa dinihari juga masih terendam banjir dengan ketinggian bervariasi, namun masih sebatas lutut orang dewasa. (ANT) Post Date : 01 Agustus 2012 |