|
Hasil riset gabungan antara UNICEF dan WHO, Joint
Monitoring Program 2014, sebanyak 55 juta orang di Indonesia
melakukan Buang Air Besar Sembarangan (BABS) dan menempatkan Indonesia di
posisi kedua tertinggi dunia setelah India.
Secara global, sebanyak 1,9 miliar orang telah memiliki
akses terhadap sanitas baik sejak 1990. Namun, perkembangannya tidak sejalan
dengan pertumbuhan populasi.
Sebanyak 82 persen dari satu miliar orang yang melakukan
BABS ada di sepuluh negara, yakni India, Indonesia, Pakistan, Nigeria,
Ethiopia, Sudan, Nigeria, Nepal, China, dan Mozambik.
"Memang jika dibandingkan antara pedesaan dan
perkotaan, kondisi di pedesaan lebih parah," kata Lilik Trimaya, Program
WASH UNICEF Indonesia.
"Di pedesaan di sekitar NTT masih cukup parah, lalu
di kota besar seperti di Jakarta," katanya. "Kita lihat saja di
bantaran sungai Cilwung dan sekitar Jakarta Utara juga masih parah."
Terlebih lagi kata Lilik masih banyak masyarakat
Indonesia yang menganggap BABS merupakan budaya Indonesia untuk melestarikan
lingkungan.
"Kami menemukan fakta cukup mencengangkan karena
sebagian masyarakat Indonesia beranggapan BABS untuk melestarikan
lingkungan," katanya lagi. "Sebagian masyarakat pun masih melihat
sanitasi itu kurang penting."
"Itu juga diperparah dengan ketersedian air di
beberapa tempat di Nusantara yang sulit," katanya lagi.
Ia menambahkan. "Atau masyarakat di sekitar sungai
dan pantai yang memiliki banyak air, yang berpikir 'langsung saja BAB di sungai
nanti juga hilang.'"
Akibat dari BABS ini, menurut WHO, yakni sebanyak 88
persen angka kematian anak akibat diare karena kesulitan mengakses air bersih
dan keterbatasan sistem sanitasi.
Selain itu, memperbesar resiko terganggunya pertumbuhan
fisik anak sehingga tidak optimal pada usianya.
"Kampanye ini tidak bisa selesai dengan hanya membuat
toilet. Karena butuh keinginan dan kesadaran dari masyarakat. Di beberapa
tempat kami bangun toilet, belum tentu mereka mau memakainya. Maka dari itu,
kami ingin memulai dengan menumbuhkan kesadaran masyarakat." Post Date : 20 November 2014 |