10 Desa di Lamongan Terendam

Sumber:Suara Pembaruan - 05 Maret 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

[LAMONGAN] Satu lagi, desa di Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, terendam luapan banjir Bengawan Solo. Dengan demikian jumlah desa yang terendam menjadi sepuluh, sedangkan jumlah rumah yang digenangi bertambah dari 1.043 menjadi 2.300 unit pada Rabu (5/3) pagi.

Desa terakhir yang terendam adalah Plangwot. Sedangkan sembilan desa lain seperti diberitakan sebelumnya meliputi Centini, Duri Kulon, Gelap, Keduyung, Dateng, Bulutigo, Pesanggrahan, Jabung, dan Desa Siser. Ketinggian air di dalam rumah 50-80 sentimeter.

Warga semakin banyak yang mengungsi di tanggul-tanggul penahan banjir yang dianggap aman. Mereka mengangkut barang miliknya ke tempat pengungsian ada yang menggunakan perahu, tetapi banyak di antara mereka berjalan menerobos rendaman banjir yang telah melanda desanya.

Sementara upaya penyelamatan buku-buku dan benda lain untuk kegiatan belajar mengajar empat sekolah, juga dilakukan menggunakan perahu tidak bermesin.

Perahu tersebut masuk ke dalam kelas untuk memindahkan alat-alat sekolah. Sekolah yang terendam meliputi SMP Negeri 2 Laren, Madrasah Ibtidaiyah, SMA NU Centini, dan SD Centini.
 
Bantuan Obat

Salah seorang pengungsi asal Desa Duri Kulon, M Sokib mengatakan, yang dibutuhkan bagi para pengungsi adalah obat flu, sakit perut, dan vitamin. Bahan makanan seperti beras dan mi instan menjadi bahan yang dibutuhkan. Tetapi para pengungsi belum banyak yang menerima bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan.

Sekretaris Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Alam (Satlak PBA) Lamongan, Imam Trisno Edi mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan bantuan kepada para pengungsi.

Meskipun secara keseluruhan ketinggian air di Bengawan Solo sudah menurun, tetapi genangan ban- jir kian meluas, sehingga menggenangi sepuluh desa di Kecamatan Laren. Sehari sebelumnya jumlah desa yang terendam sebanyak sembilan desa.

Kecamatan Laren, dalam tiga bulan terakhir terkena dampak luapan Bengawan Solo sampai empat kali. Pada banjir sebelumnya, para petani tambak di dua desa masing-masing Siser dan Bulutigo, mengalami kerugian Rp 1 miliar karena puluhan tambak yang baru ditebar bibit ikan, musnah terbawa banjir kiriman Bengawan Solo.

Warga di desa tersebut menggantungkan nasib mereka pada budi daya tambak. Belum hilang dari ingatan para petani tambak, terhadap musibah sebelumnya, kini banjir kembali melanda desanya. Pada banjir kali ini belum banyak petani menebar benih ikan ditambak miliknya.

Sementara itu, Bupati Cilacap Probo Yulastoro mengatakan, daerah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah khususnya yang berada di kawasan barat, sejak Senin sampai Rabu (5/3) pagi kembali dilanda banjir akibat air pasang dan hujan deras yang turun terus menerus sejak Senin lalu.

"Air pasang dari laut selatan, kembali meluap dan menggenangi puluhan desa di Kecamatan Kampunglaut, Kawunganten, Bantarsari, dan Sidareja," katanya.

Hujan yang masih turun sampai Rabu pagi ini, membuat warga di daerah banjir itu resah bersiap-siap mengungungsi. "Kami khawatir akan banjir lagi kalau sungai-sungai besar sampai meluap," kata Sucipto (50), warga Desa Binangun Baru, Kecamatan Bantarsari. [WMO/080/070]



Post Date : 05 Maret 2008