|
TANGERANG, KOMPAS —Kondisi sekolah di Kabupaten Tangerang masih sangat memprihatinkan. Banyak SD yang masih kekurangan fasilitas untuk mandi, cuci, dan kakus. ”Banyak sekolah yang hanya memiliki satu tempat MCK,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Iskandar Mirsad kepada wartawan di Tigaraksa, Rabu (21/8). Sementara itu, siswa dan warga sekolah lainnya yang menggunakan sarana MCK itu bisa mencapai ratusan orang. Akibatnya, mereka harus antre untuk masuk tempat MCK. Banyak juga yang harus mencari alternatif tempat lain akibat keterbatasan tempat MCK. Selain jumlahnya yang sangat terbatas dan tidak sebanding dengan warga sekolah, sebagian bangunan MCK di sekolah juga banyak yang rusak sehingga tidak bisa digunakan secara baik. Sejauh pengamatan, kondisi fasilitas MCK yang memprihatinkan terlihat di SD Negeri Sepatan, Lebak Wangi, dan Kronjo. Begitu pula di SD negeri di Cituis. Selain jumlahnya yang sangat terbatas, yaitu hanya satu unit setiap sekolah, tempat MCK juga rusak dan tidak terawat. Iskandar mengatakan, saat ini, pihaknya masih terus mendata sekolah dasar yang tempat MCK-nya kurang dan rusak. Pemenuhan fasilitas MCK ini sangat penting agar warga sekolah lebih terjamin kebersihannya dan terhindar dari penyakit. ”Pembangunan fasilitas MCK di sekolah dasar sudah sangat mendesak karena sangat menunjang proses penyelenggaraan pendidikan,” kata Iskandar. Bangun 4.000 unit Pemerintah Kabupaten Tangerang, menurut Iskandar, berencana membangun sebanyak 4.000 unit fasilitas MCK pada tahun anggaran 2013 ini. Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Naniek Isnaini mengatakan, penambahan fasilitas MCK sangat diperlukan bukan hanya di sekolah dasar, melainkan juga di seluruh sekolah, baik SMP maupun SMA, dan kawasan permukiman warga. ”Masih ada 10 dari 29 kecamatan se-Kabupaten Tangerang yang sekitar 60 persen warganya buang air besar secara sembarangan,” ujar Naniek kepada wartawan. Saat ini, menurut Naniek, Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang juga sedang memprogramkan Gerakan Bebas Kawasan Kumuh dan Miskin (Gebrak Kumis) untuk mengatasi permasalahan warga, mulai dari memberi pelayanan kesehatan dan perumahan hingga pemberdayaan kawasan kumuh. (PIN) Post Date : 22 Agustus 2013 |