|
Jakarta, Kompas - Untuk mencapai masyarakat Indonesia sehat, pada tahun 2010 ditargetkan sebanyak 10.000 desa di 200 kabupaten telah memiliki sanitasi sehat. "Total ada 10.000 desa yang digarap dalam proyek sanitasi dasar pada masyarakat berpenghasilan rendah," kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan I Nyoman Kandun di Jakarta, Senin (7/1). I Nyoman Kandun mencontohkan, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dibangun pengadaan air bersih, pemipaan, hingga pembangunan jamban. Proyek seperti ini akan terus berlanjut. Menurut Direktur Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Wan Alkadri, dari data joint monitoring programme WHO dan Unicef, pada tahun 2004 total sanitasi di Indonesia mencakup 55 persen warga masyarakat. Angka tersebut mencakup di perkotaan sebanyak 73 persen, sedangkan di pedesaan 40 persen. Sanitasi sehat dalam hal ini setiap rumah tangga memiliki jamban. Itu pun ada beberapa kriteria sanitasi sehat, di antaranya jamban tersebut memiliki leher angsa dan memiliki septic tank yang kedap air sehingga tidak mencemari lingkungan. "Masalahnya, bisa jadi cakupannya tinggi tetapi kualitas sanitasi yang dimiliki masyarakat kita belum memadai. Banyak jamban yang belum memiliki septic tank, artinya bisa saja dibuang ke sungai," kata Wan Alkadri. Keadaan atau kondisi sanitasi di Indonesia yang masih buruk ini masih diperparah dengan adanya bencana yang datang beruntun, yakni banjir, tanah longsor, letusan gunung berapi, dan lain-lain, yang tentu merusak banyak infrastruktur yang telah ada. Tidak mudah Memberikan pemahaman akan sanitasi sehat kepada masyarakat bukanlah hal mudah. Tahun 1980-an pemerintah lebih banyak membangun secara top down sejumlah jamban, namun masyarakat justru enggan menggunakan dan malah dijadikan gudang. "Tidak ada rasa memiliki dan keinginan untuk memelihara. Makanya tahun 1990 paradigma mereka diubah," kata Wan Alkadri. Perubahan pola pikir ini menjadikan masyarakat mau berbagi untuk membangun jamban secara gotong royong. Bahkan, ada satu desa yang semula cakupan sanitasinya baru 30 persen, dalam waktu enam bulan pembangunan, cakupan sanitasinya menjadi 100 persen. Semua rumah tangga di desa tersebut memiliki jamban. Gerakan sanitasi total berbasis masyarakat ini telah dimulai sejak beberapa tahun lalu. Diharapkan pada tahun 2010 akan bisa mencakup 10.000 desa di 200 kabupaten. Dengan demikian, target Tujuan Pembangunan Milenium tahun 2015 bisa tercapai 78 persen rumah tangga di Indonesia telah memiliki sanitasi sehat. Masalah kebutuhan mendasar seperti ini harus didahulukan karena untuk kawasan Asia Tenggara, Indonesia terbilang tertinggal. Thailand saja sanitasi sehat sudah mencakup 96 persen, Malaysia 90 persen, Singapura 100 persen, sedangkan Indonesia baru 55 persen. (LOK) Post Date : 08 Januari 2008 |