|
Merealisasikan kebiasaan pola hidup bersih, masyarakat Lereng Merapi berkomitmen untuk tidak akan membuang air besar (BAB) di sembarang tempat. Komitmen ini diutarakan oleh warga tiga desa di lereng Merapi, yakni Glagaharjo, Kepuharjo dan Umbulharjo di Kecamatan Cangkringan, Sleman. Bupati Sleman, Sri Purnomo mengatakan, dalam acara pertemuan dengan warga terkait pencanangan program stop BAB sembarangan yang dilaksanakan pada Selasa (31/12/2013) lalu, tiga desa tadi bersama-sama sepakat merealisasikan kebiasaan pola hidup bersih. "Kebiasaan pola hidup bersih ini berkaitan dengan kesehatan. Selain banyaknya kasus penyakit diare, kualitas air juga belum semuanya memenuhi syarat kesehatan," jelas Sri Purnomo, Rabu (2/1/2013). Berdasarkan data monitoring sarana kesehatan, sampai dengan tahun 2013, keluarga yang menggunakan jamban baru 78,8 persen. Dibanding tahun 2012, angka ini hanya naik sekitar 3,6 persen. Sedangkan cakupan warga yang telah memanfaatkan sarana air bersih tercatat sebanyak 290.698 keluarga atau 95,1 persen. Sri Purnomo berharap, program stop BAB sembarangan ini bisa dijadikan contoh bagi masyarakat sekitar. Pemkab nantinya akan membantu memfasilitasi dalam bentuk penyelenggaraan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM). "Kami akan memfasilitasi dalam wujud kegiatan advokasi, orientasi, dan pemicuan STBM," tuturnya. Ia mengimbau agar semua pihak mulai dari masyarakat di tingkat desa sampai perangkat pemerintahan untuk mulai peduli dengan alam demi mewujudkan lingkungan yang sehat. Post Date : 03 Januari 2014 |