|
Sampah yang menggunung di Pintu Air Manggarai mencapai 30 truk.
Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Selatan, Wahyudi Rudiawan,
mengatakan sampah-sampah itu telah diangkut sejak Rabu, 17 Juli 2013.
"Kami sudah mulai sejak pukul 08.00 kemarin," kata Wahyudi saat
mendampingi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang meninjau pintu air
itu, Kamis, 18 Juli 2013. Sampah-sampah ini menggunung akibat aksi mogok yang dilakukan pekerja pengangkut sampah karena belum mendapatkan gaji selama empat bulan. Sampah yang sudah dikeruk dari sungai menumpuk hingga setinggi sekitar 3 meter di bantaran sungai. Sampah yang menggunung itu terdiri dari plastik, kayu, kursi, sofa, dan kasur. Bahkan ada juga sekitar 16 rongsokan kulkas. Bau tidak sedap pun menusuk hidung. Sampah-sampah yang terkumpul itu kemudian diangkut ke tempat pembuangan sementara Pangkalan Lima Cileungsi, Kabupaten Bogor. Ada lima truk yang digunakan untuk mengangkut sampah-sampah itu. Wahyudi mengatakan, menumpuknya sampah di sana disebabkan belum ada kontraktor resmi yang menangani pengerukan sampah. Dinas Kebersihan, kata dia, masih dalam proses melelang kontraktor pengeruk sampah di sana. "Untuk sementara masih dibantu kontraktor lama yang dulu kerja sama dengan Dinas PU," ujar Wahyudi. Namun dia mengaku tak mengetahui nama kontraktor yang bekerja saat ini. Melihat kondisi Pintu Air Manggarai saat ini, dia optimistis pengerukan sampah bisa selesai dalam dua hari ke depan. Post Date : 19 Juli 2013 |