Tangerang, Kompas - Selain di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, sebanyak 1.500 ton sampah warga Jakarta setiap hari akan dibuang di Ciangir, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang.
Kepastian itu menyusul penandatangan nota kesepahaman kerja sama antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Pemerintah Kabupaten Tangerang tentang pemanfaatan lahan tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) Ciangir, Jumat (28/8), di Kantor Pemerintahan Kabupaten Tangerang, di Tigaraksa.
Penandatanganan dilakukan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Bupati Tangerang Ismet Iskandar.
Dinas Kebersihan DKI Jakarta mencatat, dua lahan masing-masing seluas 50 hektar dan 98 hektar milik Pemprov DKI di Ciangir akan digunakan sebagai lokasi pengolahan sampah. Pada tahap awal, di lahan yang akan dibangun bangunan seperti hanggar itu akan digunakan untuk mengolah 2.500 ton sampah per hari. Sampah itu terdiri atas 1.500 ton sampah warga Jakarta dan 1.000 ton sampah warga Kabupaten Tangerang.
Teknologi
Meski penandatanganan nota kesepahaman sudah dilakukan, Bupati Tangerang Ismet mengatakan, sejauh ini belum ada kepastian teknologi apa yang akan digunakan untuk pengolahan sampah di TPST Ciangir. ”Kami masih melakukan pengkajian teknologi apa yang tepat untuk digunakan di TPST ini,” tutur Ismet.
Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Tangerang Hery Heryanto mengatakan, dalam waktu tiga bulan ke depan, pihaknya sudah bisa menentukan teknologi yang akan digunakan di TPST tersebut.
Pilihan teknologi yang dapat diterapkan, jelas Hery, antara lain teknologi aerobic geyser dan anaerobic composting. Pengolahan sampah ini menggunakan dua teknologi untuk menciptakan zero waste (pengolahan sampah sampai habis).
Pakai kontainer
Ismet mengatakan, pengangkutan sampah warga Jakarta ke TPST Ciangir tidak jadi menggunakan sarana transportasi kereta api. ”Jalur kereta apinya belum ada. Karena itu, direncanakan pakai semacam kontainer yang tertutup sehingga tidak ada sampah atau air dari sampah yang jatuh ke jalan,” papar Ismet.
Hery menambahkan, Pemprov DKI Jakarta telah berjanji menyediakan 200 kendaraan pengangkut sampah itu.
Untuk mencapai lokasi TPST Ciangir, pihak Pemkab Tangerang sudah menetapkan dua rute pengangkutan sampah warga Jakarta.
Rute pertama adalah kontainer mengangkut sampah dari Jakarta Barat masuk melalui Tol Jakarta-Merak, keluar Bitung, dan terus ke Ciangir. Sementara rute kedua mengangkut sampah dari Jakarta Selatan melalui tol jalur lingkar selatan (JLS), Bumi Serpong Damai (BSD), dan Ciangir. (PIN)
Post Date : 29 Agustus 2009
|