SEMARANG-Banjir yang merendam Kota Semarang bagian bawah, sejak Minggu (16/5) malam, kian meluas. Selain itu, kedalaman genangan juga bertambah.
Pantauan Suara Merdeka, Senin (17/5), sejumlah jalan protokol yang sebelumnya jarang terkena banjir terlihat terendam. Ketinggian air berkisar antara 10-70 centimeter.
Daerah yang terendam antara lain, sekitar Polder Tawang, Jl Dokter Cipto dan pertigaan Jl Fatmawati-Brigjen Sudiarto. Bahkan Jl Wolter Monginsidi juga nyaris lumpuh lantaran genangan air mencapai selutut orang dewasa. Banjir besar juga melanda ratusan rumah di sejumlah wilayah. Di antaranya Kecamatan Gayamsari, Semarang Timur, Pedurungan, Genuk, Semarang Tengah, dan Semarang Utara.
Di Kelurahan Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara, banjir merendam 1.450 rumah yang ada di 11 RW. Ketinggian genangan di wilayah itu antara 10-60 centimeter dengan wilayah terparah di Jl Mpu Tantular.
Lurah Tanjungmas, Mardiyono menuturkan, meski dilanda banjir parah pihaknya belum melakukan evakuasi terhadap 1.450 keluarga yang menjadi korban. ”Namun jika keadaan bertambah parah, kemungkinan kami akan segera melakukan evakuasi. Selain itu, kami juga telah melakukan berbagai langkah antisipasi seperti membuat dapur umum, menyediakan obat-obatan dan membentuk posko,” tambahnya.
Diungkapkannya, salah satu penyebab yang memperparah banjir di wilayahnya adalah adanya peninggian Jl Ronggowarsito dan tidak optimalnya pompa di Kali Baru.
”Kami berharap Lanal dan Kali Baru dinormalisasi sehingga bisa mengurangi dampak banjir yang diakibatkan dengan adanya peninggian Jl Ronggowarsito,” ujarnya.
Lalu Lintas Macet
Sementara di Jl Padi Raya, Perumahan Genuk Indah, Genuk, banjir sudah mulai menggenangi wilayah ini sejak Minggu malam. Selain menggenangi jalan, banjir juga merendam rumah warga seperti di Jl Kapas Utara Raya dan Jl Padi Tengah.
Banjir juga merendam Jl Wolter Monginsidi hingga mencapai ketinggian 50 centimeter dan kampung-kampung sekitar Kelurahan Banjardowo, Genuk. Tak ayal kejadian ini, memacetkan arus lalu lintas baik dari arah Demak maupun sebaliknya.
Apalagi dengan adanya lubang-lubang besar yang tertutup genangan air, semakin memperparah keadaan. Tak jarang banyak pengendara sepeda motor yang terperosok ke dalam lubang dan beberapa mobil yang nekat menerabas genangan air mengalami mati mesin.
Banjir juga membuat sejumlah aktivitas warga menjadi terganggu. Hujan deras yang mengguyur Kota Semarang juga membuat fasilitas Polder Tawang dan Polder Kaligawe tidak mampu menampung debit air yang masuk.
Sejumlah jalan protokol yang rawan banjir seperti Jl MT Haryono, Jl Patimura, Jl KH Agus Salim, dan kawasan kota lama tak luput dari genangan air.
Terpisah, Wali Kota Sukawi Sutarip telah memerintahkan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral (PSDA-ESDM) supaya terus memantau kondisi banjir yang menerjang di Kecamatan Semarang Utara, Semarang Timur, Gayamsari, Genuk. Rumah pompa yang ada untuk disiapkan, supaya saat kondisi cuaca bagus bisa langsung disedot.
Hal ini diungkapkannya saat pemberian bantuan di Kelurahan Gebangsari, Genuk dan Kelurahan Sawahbesar, Gayamsari.
Kata Sukawi, banjir kali ini selain kiriman juga tidak berfungsinya daya tampung sejumlah sungai seperti Tenggang, Banjirkanal Timur, dan Sibacin. Akibatnya, luapan menerjang ratusan rumah di empat kecamatan itu. ‘’Dari laporan PSDA, pompa telah disiapkan untuk menyedot banjir supaya bisa mengurangi titik genangan,’’ katanya.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Dinas Kebakaran, Ahdiyat Ridho menyatakan, sementara waktu belum bisa menginventarisasi jumlah rumah yang terkena banjir. Perkiraannya untuk banjir menerjang lebih kurang 40 kelurahan di Semarang Utara, Semarang Timur, Gayamsari, Genuk dan Tugu. (K1,J12,K12,H40,H55,H37-87)
Post Date : 18 Mei 2010
|