1.400 Keluarga Kehilangan Tempat Tinggal

Sumber:Koran Tempo - 02 Juni 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

BANJARMASIN - Hujan deras yang terjadi sejak Sabtu lalu hingga kemarin mengakibatkan banjir bandang yang merendam dua kabupaten di Banjarmasin. Sebanyak 706 rumah yang dihuni 1.400 jiwa di Desa Asam-asam dan Desa Jorong, Kabupaten Tanah Laut , terendam air setinggi 2 meter.

Satu jembatan yang menghubungkan ke Desa Asam-Asam roboh. Robohnya jembatan itu akibat meluapnya Sungai Asam-asam. Akses ke desa itu pun terputus. Sebagian warga masih terkurung banjir di desa tersebut.

Dari pantauan Tempo di lokasi banjir, tim search and rescue (SAR) gabungan Provinsi Kalimantan Selatan, yang terdiri atas tim kabupaten, dan Palang Merah Internasional asal Denmark terus mengevakuasi warga yang terjebak banjir.

Dari lokasi banjir dilaporkan, sekitar 60 keluarga telah dievakuasi ke posko Simbat, posko yang didirikan oleh PMI Denmark. Di posko itu tersedia tenda darurat, perahu karet, dan dapur umum.

Meski demikian, Wahidin, Wakil Kepala Desa Asam-asam, mengeluh soal terlambatnya bantuan sembako ke lokasi bencana. "Di sini ada dapur umum, tapi tak ada sembako. Jadi apa yang mau dimasak?" ujar Wahidin.

Beruntung PMI Denmark berada di Desa Asam-asam. Saat itu, kata Wahidin, PMI Denmark bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia memberikan pelatihan kepada warga mengenai penanggulangan bencana. "Kebetulan saat musibah datang mereka langsung membantu warga," katanya.

Menanggapi keterlambatan bantuan sembako, juru bicara pemerintah kabupaten, Laut Sukamto, dan Ketua Satuan Pelaksana Kabupaten Tanah Laut Hamdan mengakui pihak mereka belum mengirim bantuan sembako ke lokasi pengungsian. "Kami baru rapat koordinasi. Bantuan makanan segera kami kirim," kata Hamdan.

Di Kabupaten Kotabaru, banjir bandang juga menewaskan seorang ibu, Ny Ona. Wanita berusia 52 tahun itu terseret air bah saat banjir menghantam rumahnya. Selain itu, air setinggi satu meter merendam ribuan rumah dan merusak dua bangunan sekolah, yakni SD Semayap dan TK Semayap. Kondisi sekolah itu pagarnya rusak karena dihantam air bah yang meluap dari Sungai Asam-asam.

Pemerintah Kabupaten Kotabaru hingga kemarin menyatakan belum mendata jumlah rumah warga yang rusak akibat diterjang air bah. "Perkiraan sementara, ratusan rumah warga rusak," kata Fatinazolo, Wakil Bupati Kotabaru, kepada Tempo kemarin.

Menurut Fatinazo yang juga Ketua Harian Satlak Kabupaten Kotabaru, pihaknya terus memantau kemungkinan terjadinya banjir susulan. "Hingga hari ini hujan terus turun. Kami minta warga waspada," ucap Fatinazolo. Khaidir Rahman



Post Date : 02 Juni 2008