|
Banjarmasin, BPost Banjir kiriman yang melanda Kecamatan Kuripan, Kabupaten Barito Kuala (Batola) semakin parah. Hujan yang mengguyur Minggu (7/5) dini hari menambah penderitaan warga sembilan desa, di kecamatan itu. Banjir terparah berada di Desa Tabatan Baru dan Rimbun Tulang. Camat Kuripan, Suparman ketika dihubungi BPost malam tadi mengatakan, sebanyak 1.300 rumah terendam. Ketinggian air di dalam rumah warga mencapai 40 sentimeter lebih. Warga tidak bisa berbuat banyak. Jalan desa putus. Mereka terpaksa membangun panggung di dalam rumah. Selain untuk menyelamatkan barang-barang, panggung itu dijadikan tempat berkumpul keluarga. Terkait dengan kebutuhan pangan, Suparman belum bisa memastikan apakah warganya mulai kesulitan mendapatkannya atau tidak. Namun melihat kenyataan bahwa pasar dan warung penyedia bahan kebutuhan pokok tidak bisa lagi melayani warga, maka dapat diartikan warga mulai kesulitan. Mengenai harga kebutuhan, dikatakan Suparman, mulai merangkak naik. Namun dia tidak bisa merinci besaran kenaikan harga kebutuhan pokok seperti beras dan lainnya. "Dari operasi yang dilakukan Koramil dan Pemkab Batola, warga belum ada yang mengeluh kekurangan makan. Hanya saja mereka tidak bisa lagi beraktivitas," jelasnya. Pada bagian lain, Suparman menjelaskan warga mulai terserang penyakit gatal-gatal. Tapi hal itu belum tergolong mewabah. "Alhamdulillah, mengenai penyakit masih aman-aman. hanya gatal-gatal dan diare yang dialami beberapa warga. Apalagi kita terbantu dengan adanya dokter dan perawat yang tinggal di lokasi banjir," katanya. Hingga kini belum dibangun lokasi pengungsian, mengingat warga masih bisa bertahan di rumah masing-masing. Namun jika luapan air hulu Sungai Barito terus volumenya terus bertambah, maka perlu dibangun tenda pengungsian.c5 Post Date : 08 Mei 2006 |